my namjachingu

my namjachingu
kyeopta namja

Jumat, 26 Oktober 2012

Sinopsis "To The Beautiful You" episode 1


Annyeong . . . . .
Lama tak jumpa nihJ
Bagaimana kabarnya readers semua?
Baik-baik aja kan?
Syukur deh klo baik-baik aja, buat yang dalam kondisi kurang baik semoga jadi lekas baik dengan baca postingan dari aku ini. Hehe
Klo biasanya aku banyak ngepost tentang lirik lagu, kali ini aku mau ngepost sinopsis drama korea yang lagi aku suka banget nih.
“To The Beautiful You”
Drama ini emang dah lama banget aku tunggu-tunggu, sampai akhirnya aku bisa nonton dramanya sampai akhir. Yeeee *sorak sorak di atas genteng
Karena ceritanya amat sangat bagus *menurut aku tapi ya* jadi aku pengen banget berbagi cerita sama readers yang belum sempet nonton filmnya.
Drama ini menceritakan tentang seorang cewek yang menyamar sebagai seorang cowok dan bersekolah di sekolah khusus cowok demi bisa bertemu dengan idolanya. Drama ini dibintangi oleh Minho SHINee *kyaaa, nan oppaJ* yang berperan sebagai Kang Tae Joon dan Sulli F(x) yang berperan sebagai Goo Jae Hee.
Pengen tau gimana cerita selengkapnya???
Okeh, aku mulai ceritanya untuk episode pertama.

Kisah drama ini dimulai saat Kang Tae Joon mengikuti The IAAF Junior Championships. Dia mengikuti perlombaan lompat tinggi dan berhasil memenangkan medali emas sekaligus menjadi peraih medali emas Korea pertama yang berhasil di Amerika. 

Di tempat lain, di salah satu Rumah Sakit yang ada di Amerika, seorang wanita bernama Goo Jae Hae sedang menyaksikan perlombaan tersebut melalui layar televisi. Dia meneteskan air matanya saat melihat bagaimana Kang Tae Joon mampu melewati palang setinggi 2 meter 30 cm dan berhasil membawa pulang medali emas.
Goo Jae Hee bertekad untuk pergi ke Korea dan bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan Kim Tae Joon. Oleh karena itu dia memotong rambut panjangnya. Meski sempat dicegah oleh temannya, akan tetapi tekatnya sudah bulat dan dia mengatakan pada temannya bahwa ia harus melakukan semua ini.
Akhirnya Goo Jae Hee memutuskan untuk pergi ke Korea Selatan sendirian. Dan sampailah dia di Korea Selatan dengan tampilan layaknya anak laki-laki.

Di Korea Selatan tepatnya di Genie High School, Cha Eun Gyul sedang melakukan pertandingan sepak bola dengan apiknya. Di sisi lapangan ada Song Jong Min yang bersorak-sorak menyemangati Eun Gyul, sayangnya hal ini tak dipedulikan oleh Eun Gyul. Eun Gyul akhirnya bisa mencetak gol bagi tim nya. Dia bersorak dan berlari ke arah pelatihnya sambil melebarkan kedua tangannya. Saat sang pelatih hendak memeluknya, Eun Gyul justru hanya melewati pelatihnya begitu saja dan langsung mengambil Hp nya untuk berfoto dan memposting sebuah status beserta foto kemenangannya. “di lapangan aku adalah Hyena, binatang buas yang lapar, yang mencari jalan menuju gawang, tapi aku masih lapar”.

Tae Joon berangkat ke Sekolahnya bersama dengan direktur menggunakan sebuah mobil mewah. Dia mendapatkan banyak sekali tawaran shooting iklan, akan tetapi dia menolak itu semua.
Akhirnya Jae Hee sampai juga di depan pintu gerbang Genie High School dengan panampilannya yang baru yaitu sebagai seorang laki-laki. Dia melihat banyak sekali fans wanita yang menunggu kedatangan Tae Joon di dapan gerbang. Jae Hee pun sempat terjebak di antara kerumunan itu. Akhirnya datang seorang guru yang menertibkan keramaian yang ditimbulkan oleh para fans. Jae Hee juga sempat diusir oleh guru tersebut, tapi setelah Jae Hee menunjukan berkas-berkas kepindahannya lalu guru tersebut membolehkannya masuk.
Dari sekian banyak fans yang berkerumun di depan pintu gerbang ternyata ada tiga fans yang berhasil masuk ke dalam Genie High School dengan kecerdikannya. Mereka memotret segala perilaku murid Genie High School dan menguploadnya ke internet.
Jae Hae mulai memasuki sekolah Genie High School. Dia harus melewati tangga yang begitu tinggi sambil membawa kopernya yang begitu berat. Tanpa ia sadari, pengunci pada kopernya terbuka. Bercecerlah semua pakaian yang ia bawa. Menyadari hal itu Jae Hee langsung memunguti pakaiannya yang terjatuh sampai sesosok laki-laki datang dihadapannya. Lelaki tersebut ternyata adalah Tae Joon. 

Tae Joon berkata “seleramu agak unik” sambil menenteng celana dalam bermotif beruang milik Jae Hee. Sejurus kemudian Jae Hee langsung merampas celana dalamnya itu dari tangan Tae Joon, sayangnya dia terpeleset dan tergelincir bersama kopernya. Tae joon berusaha menolong dengan menginjak pegangan koper. Usaha Tae Joon tidak bertahan lama karena pegangan koper itu patah. Meluncurlah Jae Hae bersama kopernya sampai menabrak sebuah pohon. Jae Hee memberi tahu kepada Tae Joon bahwa ia baik-baik saja, tapi Tae Joon tak mempedulikannya. Tae Joon beranjak pergi meninggalkan TKP (?), lalu Jae Hee berteriak memperkenalkan dirinya “aku Goo Jae Hee. Aku sangat senang bertemu denganmu. Senang bertemu denganmu!”. Melihat Tae Joon benar-benar satu sekolahan dengannya membuat Jae Hee semakin yakin bahwa keputusannya untuk datang ke Korea adalah hal yang tepat.
Jae Hee masuk ke dalam kantor guru untuk mengurusi surat kepindahannya. Setelah itu dia memakai seragam barunya dan masuk ke dalam kelas. Saat Jee Hae masuk suasana kelas begitu gaduh. Dia mencoba memperkenalkan dirinya di depan kelas, tapi tak ada yang mempedulikannya. Ada salah satu siswa yang merasa terusik dengan Jae Hae dan melempar kulit pisang tepat di muka Jae Hae. Jae Hae berusaha untuk tetap bersabar. Eun Gyul yang rupanya sekelas dengan Jae Hae menyuruhnya duduk di bangku kosong tepat disebelah Eun Gyul. Jong Min mendekati Jae Hee dan mengatakan bahwa Jae Hee harus mengikuti sebuah ujian bagi anak baru. Ia harus mengambil bola tenis yang ada di dalam kandang anjing yang terkenal galak dan suka menggigit. Tak ada siswa yang berani mendekati anjing tersebut.
Dengan rasa takut-takut Jae Hee mendekati kandang anjing tersebut. Tanpa di duga ternyata anjing tersebut sangat menyukai Jae Hae. Anjing itu bernama Sangchu. Sangchu selalu bersikap galak pada setiap lakil-laki yang mendekatinya kecuali Tae Joon dan dia akan bersikap bersahabat pada wanita. Mungkin karena Sangchu mengetahui bahwa Jae Hee adalah wanita makanya dia bersikap baik pada Jae Hee.
Saat Jae Hee sedang mengambil bola tenis di dalam kandang, Tae Joon datang dan mengelus-elus Sangchu. Tae Joon berkata bahwa dia tidak akan melompat lagi. Mendengar hal itu Jae Hee langsung keluar dari dalam kandang dan berkata “jangan!!”. Jae Hee meyakinkan Tae Joon untuk tidak berhenti melompat walaupun cedera kakinya belum sembuh. Tapi Tae Joon berkata bahwa itu bukan urusan Jae Hee dan ia langsung pergi meninggalkan Jae Hee.
Setelah berhasil mendapatkan bola tenis, Jae Hae langsung kembali ke kelas dan menunjukan bola tenis itu pada teman-temannya. Semua orang terkejut melihat Jae Hae berhasil membawa bola tenis itu, terutama Jong Min. Eun Gyul yang melihat itu mulai tertarik pada sosok Jae Hee. Jae Hee kembali ke tempat duduknya dan memberi senyum pada Eun Gyul. Tak lama kemudian sesosok lelaki masuk ke dalam kelas dan ternyata ia adalah Tae Joon. Jae Hee terkejut karena ternyata ia satu kelas dengan Tae Joon, bahkan Tae Joon duduk tepat di belakang bangkunya.
Setelah kelas selesai, Jae Hee pergi ke kantin sekolah. Dia mengambil makan dan melahapnya dengan nikmat. Tapi dia merasa heran dengan orang-orang disekelilingnya. Mereka semua makan dengan cepat dan terburu-buru. Dia bingung melihat kondisi seperti itu. Karena dia adalah seorang wanita maka dia makan lebih lambat dari pada temannya di sekolah.
Selesai makan Jae Hae merasa ingin buang air besar. Dia lalu pergi ke toilet. Dia merasa agak canggung karena toilet yang ia masuki berisi lelaki semua. Sayangnya ada Jong Min juga di dalam toilet. Jong Min rupanya sangat tidak suka dengan Jae Hee. Jong Min mengerjai Jae Hee dengan menjegal kaki Jee Hae. Hal ini membuat Jae Hee jatuh. Tak disengaja saat terjatuh Jee Hae memegang celana salah satu siswa yang sedang buang air kecil. Celana itu pun melorot sampai ke lantai. Seisi toilet menertawakan siswa yang celananya melorot itu. Merasa dipermalukan, siswa itu hendak memukul Jae Hae. Untungnya Jae Hae pandai menghindar. Suasana toiletpun bertambah tegang. Namun akhirnya ketua atletik di Genie High School berhasil melerai. Meskipun pertengkaran itu sudah selesai tapi nampaknya Hyun Jae masih menyimpan kekesalan pada Jae Hee.
Melihat keberanian Jae Hee untuk yang kedua kalinya membuat Eun Gyul semakin simpatik. Eun Gyul berbaik hati mengantar Jae Hee menuju kamar asrama dan membawakan kopernya juga. Di jalan Eun Gyul sempat heran dengan tubuh Jae Hee yang kurus dan lemah. Eun Gyul lalu menepuk dada Jae Hee, sepontan Jae Hee langsung menepis tangan Eun Gyul. Eun Gyul berkata “dadamu sangat kuat, apakah kau rutin berolahraga?”. “tentu saja”, jawab Jae Hee. Eun Gyul menceritakan bahwa ada banyak kompetisi diantar asrama. Ketua asrama satu adalah ahli beladiri. Ketua asrama dua fanatik pada sepak bola. Ketua asrama yang ketiga adalah atlet serba bisa, tapi banyak orang yang mengatakan bahwa dia sedikit gila. Kompetisi di antara ketiga asrama sangat ketat. Harga diri yang diperjuangkan juga bukan main-main. Sebentar lagi akan ada kompetisi olahraga yang persaingannya akan sangat gila. Lalu Jae Hee menanyakan tentang Tae Joon dan hal ini membuat Eun Gyu sedikit curiga mengapa Jae Hee selalu menanyakan Tae Joon.
Di lain tempatdirektur Jang sedang menenangkan client yang sudah marah-marah karena Ha Na yang akan melakukan pemotretan tidak juga datang. Saat datang Ha Na mencoba membujuk clientnya dengan tampang manja dan itu berhasil. Ha Na menanyakan keberadaan Tae Joon kepada direktur. Ternyata Tae Joon membatalkan pemotretannya dan hal ini membuat Ha Na kesal. Dia datang kepemotretan itu hanya karena dia mengira bahwa Tae Joon ada disana juga. Mengetahui bahwa Tae Joon tidak akan datang, Ha Na pun kabur dari pemotretan sambil marah-marah.
Kembali ke asrama, Eun Gyul mengantar Jae Hee sampai ke kamarnya yaitu kamar nomer 303. Jae Hee menanyakan siapakah teman sekamarnya, tapi Eun Gyul tidak mau memberitahunya. Jae Hee berbaring ditempat tidurnya sambil mengenang lagi pertemuannya dengan Tae Joon dan dia berfikir bahwa emosi Tae Joon itu sangat buruk.
Kembali ke direktur, dia menemui client berikutnya yang akan bekerja sama dengan Tae Joon. Direktur mengatakan bahwa Tae Joon sudah sembuh dan akan berlatih dengan pelatih Holten yang hanya melatih peraih medali emas. Pihak client mengatakan bahwa mereka akan memakai Tae Joon hanya jika Tae Joon mau melompat lagi. Mendengar itu direktur mengingatkan kepada pihak client bahwa bukan ST yang memilik Tae Joon akan tetapi Tae Joon yang memilih ST.
Jae Hee kembali ke kelas dan bingung melihat semua teman-temannya keluar meninggalkan kelas. Ternyata saat itu adalah kelas renang. Dia semakin bingung. Jae Hee menolak ikut renang dengan alasan tidak membawa baju renang. Akhirnya Jae Hee beralasan bahwa dia alergi dengan klorin. Dia akan bolak balik ke toilet jika berenang. Jae Hae menanyakan pada Eun Jung mengapa Tae Joon tidak ikut berenang. Hal ini membuat Eun Jung semakin curiga mengapa Jae Hee karena selalu menanyakan Tae Joon dan dia menggoda Jae Hee bahwa dirinya sudah jatuh cinta pada Tae Joon.
Di ruang kesehatan sekolah Tae Joon menemui dokter asrama. Dia berkonsultasi tentang kesehatan pergelangan kakinya. Dokter menyuruh Tae Joon untuk menjalani beberapa tes di rumah sakit. Dokter dan Tae Joon pergi ke rumah sakit bersama. Saat sedang menunggu di lobi, Tae Joon mendapatkan telefon dari direktur yang menyuruhnya untuk melompat di iklan yang akan dia jalani besok. Awalnya Tae Joon menolak, tapi direktur mengatakan bahwa dia telah mengundang pelatih Holten untuk melihat proses shootingnya besok, jadi Tae Joon tak bisa menolak lagi.
Di kamar asrama, Jae Hee membereskan barang-barangnya. Dia mengganti foto-foto yang ada pada rak dengan pot-pot tanaman, tak lupa ia menempelkan foto Tae Joon di dinding. Setelah selesai beres-beres ia pergi mandi. Dia tak menyadari bahwa kunci kamar mandinya rusak.
Tae Joon mendapatkan telefon dari ayahnya. Selama ini hubungannya dengan ayahnya memang kurang baik apalagi semenjak ibunya meninggal. Ayahnya menyuruh Tae Joon untuk melakukan lompat tinggi lagi. Meskipun Tae Joon menolak tapi ayahnya tetap memaksa.
Tae Joon pulang ke asramanya. Dia kaget melihat kamarnya berubah. Semua hiasan di rak sudah berubah, ada koper di lantai dua dan juga terpangpang fotonnya didinding.
Jae Hee yang sedang mandi menyadari kedatangannya seseorang di dalam kamar, dia langsung menutupi anggota tubuhnya menggunakan handuk.
“apa yang kau lakukan disini?” tanya Tae Joon.
“aku habis mandi”, jawb Jae Hee.
“kau kira aku tak tahu kau habis mandi? Kenapa kau mandi di kamarku?”, tanya Tae Joon dan hal ini membuat Jae Hee kaget. Ternyata teman sekamar Jae Hee adalah Kang Tae Joon.
Selesai mandi tanpa sengaja Jae Hee mendengar percakapan Tae Joon ditelfon.
“Tae Joon, kau akan shooting adegan lompat tinggi? Di sekolah?”, tanya Jae Hee antusias.
Tae Joon menjawab pertanyaan Jae Hee dengan menendang koper Jae Hae dan menyuruhnya keluar. Tae Joon bilang bahwa dia tidak suka berbagi kamar apa lagi dengannya. Akhirnya Tae Joon mendorong Jae Hee keluar kamar. Jae pergi ke kandang Sanchu dan mengungkapkan keluh kesahnya. Di saat itulah Seung Ri ketua asrama yang sedang berparoli melihat Jae Hee tidur di luar. Dia mengantar Jae Hee kembali ke kamar dan menyuruh Tae Joon untuk bisa berbagi kamar dengan Jae Hee.
Pagi-pagi saat membuka mata, Tae Joon menemukan sederet minuman dan secarik kertas yang ditulis oleh Jae Hee.
“aku tak tahu rasa apa yang kau suka, jadi aku membeli semuanya. Menurutku yang jeruk rasanya paling enak. Aku merekomendasikan yang jeruk!”.
Tae Joon mengambil kertas itu dan membuangnya. Ternyata tidak hanya di kamar, di kamar mandi juga tertempel kertas yang sama.
“mandi di pagi hari adalah sumber kekuatan. Gunakan pagi ini untuk menyambut hari yang cerah”, isi pesan Jae Hae.
“terlalu banyak bicara!”, keluh Tae Joon.
Ternyatadi rak sepatu juga tertempel pesan. “warna inilah yang kau pakai saat terakhir kali memenangkan medali emas *warna merah. Hari ini adalah hari dimana kau memutuskan untuk melompat lagi setelah sekian lama kan? Terbanglah! Fighting!”
Melihat semua pesan-pesan itu membuat Tae Joon kesal. Tae Joon naik ke lantai dua berharap dapat menemukan Jae Hee. Tapi ternyata yang dapat ia temukan hanyalah secarik kertas lagi.
“jika kau melihatku, kau akan marah-marah dari pagi. Jadi aku pergi keluar. Jangan marah”, tulis Jae Hee pada pesannya yang terakhir.
“dia benar-benar melakukan segala macam hal”, komen Tae Joon.
Tae Joon menemui dokter asrama untuk menanyakan hasil tesnya. Dokter bilang bahwa hasil tes menyatakan bahwat Tae Joon sudah sepenuhnya pulih. Tapi Tae Joon tak terlihat senang mendengar hasil tesnya yang bagus. Tae Joon mengucapkan terimakasih dan hendak pergi, tapi dokter mencegahnya. Ternyata dokter asrama meminta Tae Joon untuk memintakan tanda tangan Ha Na untuknya dan Tae Joon tersenyum mendengar itu.
Sekarang pelajaran sepak bola di kelas atletik, Hyun Jae sengaja mentackle kaki Tae Joon hingga jatuh. Hyun Jae berpura pura minta maaf dan membantu Tae Joon berdiri. Mereka saling bertatapan dingin. Tae Joon memberitahunya kalau jangan khawatir dengan timnya hanya karena kaki Tae Joon masih cidera. Hyun Jae menyindir Tae Joon bahwa dia adalah orang yang suka uang sehingga dia terburu-buru menandatangani kontrak dengan sponsor. Lalu Tae Joon membalas “apa kau tahu mengapa kau selalu kalah dariku?”
Hal ini membuat wajah Hyun Jae menegang.
“kau terlalu banyak omong kosong yang tidak berguna”, lanjut Tae Joon.
Ditengah-tengah permainan Jae Hee bertanya pada Tae Joon apa yang bisa ia lakukan sehingga Tae Joon bisa mengijinkannya tinggal satu kamar. Tae Joon mengatakan bahwa dia akan mengijinkan apabila Jae Hee bisa mencetak 1 gol. Jae Hee sedikit meragukan janji Tae Joon, tapi Tae Joon meyakinkannya bahwa dia tidak pernah berkata main-main apalagi dalam membuat sebuah kesepakatan.
Eun Gyul menempati posisi sebagai kiper. Dia tidak diperbolehkan oleh pelatihnya ikut bermain karena dia sudah menjadi bintang sepak bola jadi dia tidak perlu ikut main. Tapi dasar ngeyel, Eun Gyul tetap saja ikut main, ia menyuruh temannya untuk menggantikan posisinya sebagai kiper. Eun Gyul membantu Jae Hee menyetak gol, sayang bola masih mengenai tiang gawang.
“kalah menang tidak masalah, tapi setelah aku melihat kau berlari, aku tidak ingin untuk kalah lagi”, kata Eun Gyul bersemangat.
Eun Gyul mengoper pada Jae Hee dan Jae Hee mengejar bola itu. Tak ada yang menyadari bahwa Jae Hee berlari sangat cepat, hanya Eun Gyul dan pelatih yang menyadarinya.
Saat sudah hampir mendapatkan bola operan dari Eun Gyul tiba-tiba datanglah Jong Min yang sengaja menubruk Jae Hee. Hal ini membuat Jae Hee terjatuh dan pingsan. Tae Joon langsung menggendongnya keruang kesehatan.
Saat menunggui Jae Hee diruang kesehatan, Tae Joon mendapat telefon dari direkturnya. Tae Joon disuruh menemui direktur di ruang latihan asrama dan bersiap-siap untuk melakukan shooting. Saat shooting akan dimulai semuanya datang, bukan hanya crew dan pelatih Halton tapi juga ayah Tae Joon. Direktur meyakinkan Tae Joon bahwa ia bisa melompat tinggi. Tae Joon bersiap-siap . namun sayang, hasilnya tak seperti yang diinginkan. Lompatannya mengenai palang, semua yang melihat shock karena sang juara olimpiade lompat tinggi gagal melompat lagi.
Di ruang kesehatan, Jae Hee sadar dari pingsannya. Dokter memberitahunya bahwa ia pingsan di tengah lapangan. Dokter berjalan ke arah Jae Hee “tapi ini aneh”, dan mendekatkan wajahnya pada Jae Hee.
“apa yang dilakukan seorang wanita di sekolah pria?” tanya dokter itu.
Sepontan Jae Hee kaget.
Lalu apa yang terjadi selanjutnya?
Apakah dokter asrama mengetahui bahwa Goo Jae Hee adalah seorang perempuan dan akan melaporkannya pada kepala sekolah?
Dan apakah Goo Jae Hee akan mengakui bahwa dirinya memang seorang wanita?
Lalu bagaimana dengan Tae Joon? Apa yang akan terjadi setelah dia gagal melakukan lompatan? Apakah dia akan mencoba melompat lagi atau berhenti melompat untuk selamanya?
Jawabannya dapat kalian ketahui di episode 2 J
Sabar yaaahhhh , , , , ,
Jebal, kritik dan sarannya yah chingu, don’t be silent reader






Tidak ada komentar:

Posting Komentar