Annyeong
. . . . .
Lama
tak jumpa nihJ
Bagaimana
kabarnya readers semua?
Baik-baik
aja kan?
Syukur
deh klo baik-baik aja, buat yang dalam kondisi kurang baik semoga jadi lekas
baik dengan baca postingan dari aku ini. Hehe
Klo
biasanya aku banyak ngepost tentang lirik lagu, kali ini aku mau ngepost
sinopsis drama korea yang lagi aku suka banget nih.
“To
The Beautiful You”
Drama
ini emang dah lama banget aku tunggu-tunggu, sampai akhirnya aku bisa nonton
dramanya sampai akhir. Yeeee *sorak sorak di atas genteng
Karena
ceritanya amat sangat bagus *menurut aku tapi ya* jadi aku pengen banget
berbagi cerita sama readers yang belum sempet nonton filmnya.
Drama
ini menceritakan tentang seorang cewek yang menyamar sebagai seorang cowok dan
bersekolah di sekolah khusus cowok demi bisa bertemu dengan idolanya. Drama ini
dibintangi oleh Minho SHINee *kyaaa, nan oppaJ* yang berperan sebagai Kang Tae Joon dan Sulli F(x) yang
berperan sebagai Goo Jae Hee.
Pengen
tau gimana cerita selengkapnya???
Okeh,
aku mulai ceritanya untuk episode pertama.
Kisah
drama ini dimulai saat Kang Tae Joon mengikuti The IAAF Junior Championships.
Dia mengikuti perlombaan lompat tinggi dan berhasil memenangkan medali emas
sekaligus menjadi peraih medali emas Korea pertama yang berhasil di Amerika.
Di
tempat lain, di salah satu Rumah Sakit yang ada di Amerika, seorang wanita
bernama Goo Jae Hae sedang menyaksikan perlombaan tersebut melalui layar
televisi. Dia meneteskan air matanya saat melihat bagaimana Kang Tae Joon mampu
melewati palang setinggi 2 meter 30 cm dan berhasil membawa pulang medali
emas.
Goo
Jae Hee bertekad untuk pergi ke Korea dan bisa bersekolah di sekolah yang sama
dengan Kim Tae Joon. Oleh karena itu dia memotong rambut panjangnya. Meski
sempat dicegah oleh temannya, akan tetapi tekatnya sudah bulat dan dia
mengatakan pada temannya bahwa ia harus melakukan semua ini.
Akhirnya
Goo Jae Hee memutuskan untuk pergi ke Korea Selatan sendirian. Dan sampailah
dia di Korea Selatan dengan tampilan layaknya anak laki-laki.
Di
Korea Selatan tepatnya di Genie High School, Cha Eun Gyul sedang melakukan
pertandingan sepak bola dengan apiknya. Di sisi lapangan ada Song Jong Min yang
bersorak-sorak menyemangati Eun Gyul, sayangnya hal ini tak dipedulikan oleh
Eun Gyul. Eun Gyul akhirnya bisa mencetak gol bagi tim nya. Dia bersorak dan
berlari ke arah pelatihnya sambil melebarkan kedua tangannya. Saat sang pelatih
hendak memeluknya, Eun Gyul justru hanya melewati pelatihnya begitu saja dan
langsung mengambil Hp nya untuk berfoto dan memposting sebuah status beserta
foto kemenangannya. “di lapangan aku adalah Hyena, binatang buas yang lapar,
yang mencari jalan menuju gawang, tapi aku masih lapar”.
Tae
Joon berangkat ke Sekolahnya bersama dengan direktur menggunakan sebuah mobil
mewah. Dia mendapatkan banyak sekali tawaran shooting iklan, akan tetapi dia
menolak itu semua.
Akhirnya
Jae Hee sampai juga di depan pintu gerbang Genie High School dengan
panampilannya yang baru yaitu sebagai seorang laki-laki. Dia melihat banyak
sekali fans wanita yang menunggu kedatangan Tae Joon di dapan gerbang. Jae Hee
pun sempat terjebak di antara kerumunan itu. Akhirnya datang seorang guru yang
menertibkan keramaian yang ditimbulkan oleh para fans. Jae Hee juga sempat
diusir oleh guru tersebut, tapi setelah Jae Hee menunjukan berkas-berkas
kepindahannya lalu guru tersebut membolehkannya masuk.
Dari
sekian banyak fans yang berkerumun di depan pintu gerbang ternyata ada tiga
fans yang berhasil masuk ke dalam Genie High School dengan kecerdikannya.
Mereka memotret segala perilaku murid Genie High School dan menguploadnya ke
internet.
Jae
Hae mulai memasuki sekolah Genie High School. Dia harus melewati tangga yang
begitu tinggi sambil membawa kopernya yang begitu berat. Tanpa ia sadari,
pengunci pada kopernya terbuka. Bercecerlah semua pakaian yang ia bawa.
Menyadari hal itu Jae Hee langsung memunguti pakaiannya yang terjatuh sampai
sesosok laki-laki datang dihadapannya. Lelaki tersebut ternyata adalah Tae
Joon.
Tae Joon berkata “seleramu agak unik” sambil menenteng celana dalam
bermotif beruang milik Jae Hee. Sejurus kemudian Jae Hee langsung merampas
celana dalamnya itu dari tangan Tae Joon, sayangnya dia terpeleset dan
tergelincir bersama kopernya. Tae joon berusaha menolong dengan menginjak
pegangan koper. Usaha Tae Joon tidak bertahan lama karena pegangan koper itu
patah. Meluncurlah Jae Hae bersama kopernya sampai menabrak sebuah pohon. Jae
Hee memberi tahu kepada Tae Joon bahwa ia baik-baik saja, tapi Tae Joon tak
mempedulikannya. Tae Joon beranjak pergi meninggalkan TKP (?), lalu Jae Hee
berteriak memperkenalkan dirinya “aku Goo Jae Hee. Aku sangat senang bertemu
denganmu. Senang bertemu denganmu!”. Melihat Tae Joon benar-benar satu
sekolahan dengannya membuat Jae Hee semakin yakin bahwa keputusannya untuk
datang ke Korea adalah hal yang tepat.
Jae
Hee masuk ke dalam kantor guru untuk mengurusi surat kepindahannya. Setelah itu
dia memakai seragam barunya dan masuk ke dalam kelas. Saat Jee Hae masuk
suasana kelas begitu gaduh. Dia mencoba memperkenalkan dirinya di depan kelas,
tapi tak ada yang mempedulikannya. Ada salah satu siswa yang merasa terusik
dengan Jae Hae dan melempar kulit pisang tepat di muka Jae Hae. Jae Hae
berusaha untuk tetap bersabar. Eun Gyul yang rupanya sekelas dengan Jae Hae
menyuruhnya duduk di bangku kosong tepat disebelah Eun Gyul. Jong Min mendekati
Jae Hee dan mengatakan bahwa Jae Hee harus mengikuti sebuah ujian bagi anak
baru. Ia harus mengambil bola tenis yang ada di dalam kandang anjing yang
terkenal galak dan suka menggigit. Tak ada siswa yang berani mendekati anjing
tersebut.
Dengan
rasa takut-takut Jae Hee mendekati kandang anjing tersebut. Tanpa di duga
ternyata anjing tersebut sangat menyukai Jae Hae. Anjing itu bernama Sangchu.
Sangchu selalu bersikap galak pada setiap lakil-laki yang mendekatinya kecuali
Tae Joon dan dia akan bersikap bersahabat pada wanita. Mungkin karena Sangchu
mengetahui bahwa Jae Hee adalah wanita makanya dia bersikap baik pada Jae Hee.
Saat
Jae Hee sedang mengambil bola tenis di dalam kandang, Tae Joon datang dan mengelus-elus
Sangchu. Tae Joon berkata bahwa dia tidak akan melompat lagi. Mendengar hal itu
Jae Hee langsung keluar dari dalam kandang dan berkata “jangan!!”. Jae Hee
meyakinkan Tae Joon untuk tidak berhenti melompat walaupun cedera kakinya belum
sembuh. Tapi Tae Joon berkata bahwa itu bukan urusan Jae Hee dan ia langsung
pergi meninggalkan Jae Hee.
Setelah
berhasil mendapatkan bola tenis, Jae Hae langsung kembali ke kelas dan
menunjukan bola tenis itu pada teman-temannya. Semua orang terkejut melihat Jae
Hae berhasil membawa bola tenis itu, terutama Jong Min. Eun Gyul yang melihat
itu mulai tertarik pada sosok Jae Hee. Jae Hee kembali ke tempat duduknya dan
memberi senyum pada Eun Gyul. Tak lama kemudian sesosok lelaki masuk ke dalam
kelas dan ternyata ia adalah Tae Joon. Jae Hee terkejut karena ternyata ia satu
kelas dengan Tae Joon, bahkan Tae Joon duduk tepat di belakang bangkunya.
Setelah
kelas selesai, Jae Hee pergi ke kantin sekolah. Dia mengambil makan dan
melahapnya dengan nikmat. Tapi dia merasa heran dengan orang-orang
disekelilingnya. Mereka semua makan dengan cepat dan terburu-buru. Dia bingung
melihat kondisi seperti itu. Karena dia adalah seorang wanita maka dia makan
lebih lambat dari pada temannya di sekolah.
Selesai
makan Jae Hae merasa ingin buang air besar. Dia lalu pergi ke toilet. Dia
merasa agak canggung karena toilet yang ia masuki berisi lelaki semua.
Sayangnya ada Jong Min juga di dalam toilet. Jong Min rupanya sangat tidak suka
dengan Jae Hee. Jong Min mengerjai Jae Hee dengan menjegal kaki Jee Hae. Hal
ini membuat Jae Hee jatuh. Tak disengaja saat terjatuh Jee Hae memegang celana
salah satu siswa yang sedang buang air kecil. Celana itu pun melorot sampai ke
lantai. Seisi toilet menertawakan siswa yang celananya melorot itu. Merasa dipermalukan,
siswa itu hendak memukul Jae Hae. Untungnya Jae Hae pandai menghindar. Suasana
toiletpun bertambah tegang. Namun akhirnya ketua atletik di Genie High School
berhasil melerai. Meskipun pertengkaran itu sudah selesai tapi nampaknya Hyun
Jae masih menyimpan kekesalan pada Jae Hee.
Melihat
keberanian Jae Hee untuk yang kedua kalinya membuat Eun Gyul semakin simpatik.
Eun Gyul berbaik hati mengantar Jae Hee menuju kamar asrama dan membawakan kopernya
juga. Di jalan Eun Gyul sempat heran dengan tubuh Jae Hee yang kurus dan lemah.
Eun Gyul lalu menepuk dada Jae Hee, sepontan Jae Hee langsung menepis tangan
Eun Gyul. Eun Gyul berkata “dadamu sangat kuat, apakah kau rutin berolahraga?”.
“tentu saja”, jawab Jae Hee. Eun Gyul menceritakan bahwa ada banyak kompetisi
diantar asrama. Ketua asrama satu adalah ahli beladiri. Ketua asrama dua
fanatik pada sepak bola. Ketua asrama yang ketiga adalah atlet serba bisa, tapi
banyak orang yang mengatakan bahwa dia sedikit gila. Kompetisi di antara ketiga
asrama sangat ketat. Harga diri yang diperjuangkan juga bukan main-main.
Sebentar lagi akan ada kompetisi olahraga yang persaingannya akan sangat gila.
Lalu Jae Hee menanyakan tentang Tae Joon dan hal ini membuat Eun Gyu sedikit
curiga mengapa Jae Hee selalu menanyakan Tae Joon.
Di
lain tempatdirektur Jang sedang menenangkan client yang sudah marah-marah
karena Ha Na yang akan melakukan pemotretan tidak juga datang. Saat datang Ha
Na mencoba membujuk clientnya dengan tampang manja dan itu berhasil. Ha Na
menanyakan keberadaan Tae Joon kepada direktur. Ternyata Tae Joon membatalkan
pemotretannya dan hal ini membuat Ha Na kesal. Dia datang kepemotretan itu
hanya karena dia mengira bahwa Tae Joon ada disana juga. Mengetahui bahwa Tae
Joon tidak akan datang, Ha Na pun kabur dari pemotretan sambil marah-marah.
Kembali
ke asrama, Eun Gyul mengantar Jae Hee sampai ke kamarnya yaitu kamar nomer 303.
Jae Hee menanyakan siapakah teman sekamarnya, tapi Eun Gyul tidak mau
memberitahunya. Jae Hee berbaring ditempat tidurnya sambil mengenang lagi
pertemuannya dengan Tae Joon dan dia berfikir bahwa emosi Tae Joon itu sangat
buruk.
Kembali
ke direktur, dia menemui client berikutnya yang akan bekerja sama dengan Tae
Joon. Direktur mengatakan bahwa Tae Joon sudah sembuh dan akan berlatih dengan
pelatih Holten yang hanya melatih peraih medali emas. Pihak client mengatakan
bahwa mereka akan memakai Tae Joon hanya jika Tae Joon mau melompat lagi.
Mendengar itu direktur mengingatkan kepada pihak client bahwa bukan ST yang
memilik Tae Joon akan tetapi Tae Joon yang memilih ST.
Jae
Hee kembali ke kelas dan bingung melihat semua teman-temannya keluar
meninggalkan kelas. Ternyata saat itu adalah kelas renang. Dia semakin bingung.
Jae Hee menolak ikut renang dengan alasan tidak membawa baju renang. Akhirnya
Jae Hee beralasan bahwa dia alergi dengan klorin. Dia akan bolak balik ke
toilet jika berenang. Jae Hae menanyakan pada Eun Jung mengapa Tae Joon tidak
ikut berenang. Hal ini membuat Eun Jung semakin curiga mengapa Jae Hee karena selalu
menanyakan Tae Joon dan dia menggoda Jae Hee bahwa dirinya sudah jatuh cinta
pada Tae Joon.
Di
ruang kesehatan sekolah Tae Joon menemui dokter asrama. Dia berkonsultasi
tentang kesehatan pergelangan kakinya. Dokter menyuruh Tae Joon untuk menjalani
beberapa tes di rumah sakit. Dokter dan Tae Joon pergi ke rumah sakit bersama.
Saat sedang menunggu di lobi, Tae Joon mendapatkan telefon dari direktur yang
menyuruhnya untuk melompat di iklan yang akan dia jalani besok. Awalnya Tae
Joon menolak, tapi direktur mengatakan bahwa dia telah mengundang pelatih
Holten untuk melihat proses shootingnya besok, jadi Tae Joon tak bisa menolak
lagi.
Di
kamar asrama, Jae Hee membereskan barang-barangnya. Dia mengganti foto-foto
yang ada pada rak dengan pot-pot tanaman, tak lupa ia menempelkan foto Tae Joon
di dinding. Setelah selesai beres-beres ia pergi mandi. Dia tak menyadari bahwa
kunci kamar mandinya rusak.
Tae
Joon mendapatkan telefon dari ayahnya. Selama ini hubungannya dengan ayahnya
memang kurang baik apalagi semenjak ibunya meninggal. Ayahnya menyuruh Tae Joon
untuk melakukan lompat tinggi lagi. Meskipun Tae Joon menolak tapi ayahnya
tetap memaksa.
Tae
Joon pulang ke asramanya. Dia kaget melihat kamarnya berubah. Semua hiasan di
rak sudah berubah, ada koper di lantai dua dan juga terpangpang fotonnya didinding.
Jae
Hee yang sedang mandi menyadari kedatangannya seseorang di dalam kamar, dia
langsung menutupi anggota tubuhnya menggunakan handuk.
“apa
yang kau lakukan disini?” tanya Tae Joon.
“aku
habis mandi”, jawb Jae Hee.
“kau
kira aku tak tahu kau habis mandi? Kenapa kau mandi di kamarku?”, tanya Tae
Joon dan hal ini membuat Jae Hee kaget. Ternyata teman sekamar Jae Hee adalah
Kang Tae Joon.
Selesai
mandi tanpa sengaja Jae Hee mendengar percakapan Tae Joon ditelfon.
“Tae
Joon, kau akan shooting adegan lompat tinggi? Di sekolah?”, tanya Jae Hee
antusias.
Tae
Joon menjawab pertanyaan Jae Hee dengan menendang koper Jae Hae dan menyuruhnya
keluar. Tae Joon bilang bahwa dia tidak suka berbagi kamar apa lagi dengannya.
Akhirnya Tae Joon mendorong Jae Hee keluar kamar. Jae pergi ke kandang Sanchu
dan mengungkapkan keluh kesahnya. Di saat itulah Seung Ri ketua asrama yang
sedang berparoli melihat Jae Hee tidur di luar. Dia mengantar Jae Hee kembali
ke kamar dan menyuruh Tae Joon untuk bisa berbagi kamar dengan Jae Hee.
Pagi-pagi
saat membuka mata, Tae Joon menemukan sederet minuman dan secarik kertas yang
ditulis oleh Jae Hee.
“aku
tak tahu rasa apa yang kau suka, jadi aku membeli semuanya. Menurutku yang
jeruk rasanya paling enak. Aku merekomendasikan yang jeruk!”.
Tae
Joon mengambil kertas itu dan membuangnya. Ternyata tidak hanya di kamar, di
kamar mandi juga tertempel kertas yang sama.
“mandi
di pagi hari adalah sumber kekuatan. Gunakan pagi ini untuk menyambut hari yang
cerah”, isi pesan Jae Hae.
“terlalu
banyak bicara!”, keluh Tae Joon.
Ternyatadi
rak sepatu juga tertempel pesan. “warna inilah yang kau pakai saat terakhir
kali memenangkan medali emas *warna merah. Hari ini adalah hari dimana kau
memutuskan untuk melompat lagi setelah sekian lama kan? Terbanglah! Fighting!”
Melihat
semua pesan-pesan itu membuat Tae Joon kesal. Tae Joon naik ke lantai dua
berharap dapat menemukan Jae Hee. Tapi ternyata yang dapat ia temukan hanyalah
secarik kertas lagi.
“jika
kau melihatku, kau akan marah-marah dari pagi. Jadi aku pergi keluar. Jangan
marah”, tulis Jae Hee pada pesannya yang terakhir.
“dia
benar-benar melakukan segala macam hal”, komen Tae Joon.
Tae
Joon menemui dokter asrama untuk menanyakan hasil tesnya. Dokter bilang bahwa
hasil tes menyatakan bahwat Tae Joon sudah sepenuhnya pulih. Tapi Tae Joon tak
terlihat senang mendengar hasil tesnya yang bagus. Tae Joon mengucapkan
terimakasih dan hendak pergi, tapi dokter mencegahnya. Ternyata dokter asrama
meminta Tae Joon untuk memintakan tanda tangan Ha Na untuknya dan Tae Joon
tersenyum mendengar itu.
Sekarang
pelajaran sepak bola di kelas atletik, Hyun Jae sengaja mentackle kaki Tae Joon
hingga jatuh. Hyun Jae berpura pura minta maaf dan membantu Tae Joon berdiri.
Mereka saling bertatapan dingin. Tae Joon memberitahunya kalau jangan khawatir
dengan timnya hanya karena kaki Tae Joon masih cidera. Hyun Jae menyindir Tae
Joon bahwa dia adalah orang yang suka uang sehingga dia terburu-buru
menandatangani kontrak dengan sponsor. Lalu Tae Joon membalas “apa kau tahu
mengapa kau selalu kalah dariku?”
Hal
ini membuat wajah Hyun Jae menegang.
“kau
terlalu banyak omong kosong yang tidak berguna”, lanjut Tae Joon.
Ditengah-tengah
permainan Jae Hee bertanya pada Tae Joon apa yang bisa ia lakukan sehingga Tae
Joon bisa mengijinkannya tinggal satu kamar. Tae Joon mengatakan bahwa dia akan
mengijinkan apabila Jae Hee bisa mencetak 1 gol. Jae Hee sedikit meragukan
janji Tae Joon, tapi Tae Joon meyakinkannya bahwa dia tidak pernah berkata
main-main apalagi dalam membuat sebuah kesepakatan.
Eun
Gyul menempati posisi sebagai kiper. Dia tidak diperbolehkan oleh pelatihnya
ikut bermain karena dia sudah menjadi bintang sepak bola jadi dia tidak perlu
ikut main. Tapi dasar ngeyel, Eun Gyul tetap saja ikut main, ia menyuruh
temannya untuk menggantikan posisinya sebagai kiper. Eun Gyul membantu Jae Hee
menyetak gol, sayang bola masih mengenai tiang gawang.
“kalah
menang tidak masalah, tapi setelah aku melihat kau berlari, aku tidak ingin
untuk kalah lagi”, kata Eun Gyul bersemangat.
Eun
Gyul mengoper pada Jae Hee dan Jae Hee mengejar bola itu. Tak ada yang
menyadari bahwa Jae Hee berlari sangat cepat, hanya Eun Gyul dan pelatih yang
menyadarinya.
Saat
sudah hampir mendapatkan bola operan dari Eun Gyul tiba-tiba datanglah Jong Min
yang sengaja menubruk Jae Hee. Hal ini membuat Jae Hee terjatuh dan pingsan.
Tae Joon langsung menggendongnya keruang kesehatan.
Saat
menunggui Jae Hee diruang kesehatan, Tae Joon mendapat telefon dari
direkturnya. Tae Joon disuruh menemui direktur di ruang latihan asrama dan
bersiap-siap untuk melakukan shooting. Saat shooting akan dimulai semuanya
datang, bukan hanya crew dan pelatih Halton tapi juga ayah Tae Joon. Direktur
meyakinkan Tae Joon bahwa ia bisa melompat tinggi. Tae Joon bersiap-siap .
namun sayang, hasilnya tak seperti yang diinginkan. Lompatannya mengenai
palang, semua yang melihat shock karena sang juara olimpiade lompat tinggi
gagal melompat lagi.
Di
ruang kesehatan, Jae Hee sadar dari pingsannya. Dokter memberitahunya bahwa ia
pingsan di tengah lapangan. Dokter berjalan ke arah Jae Hee “tapi ini aneh”,
dan mendekatkan wajahnya pada Jae Hee.
“apa
yang dilakukan seorang wanita di sekolah pria?” tanya dokter itu.
Sepontan
Jae Hee kaget.
Lalu
apa yang terjadi selanjutnya?
Apakah
dokter asrama mengetahui bahwa Goo Jae Hee adalah seorang perempuan dan akan
melaporkannya pada kepala sekolah?
Dan
apakah Goo Jae Hee akan mengakui bahwa dirinya memang seorang wanita?
Lalu
bagaimana dengan Tae Joon? Apa yang akan terjadi setelah dia gagal melakukan
lompatan? Apakah dia akan mencoba melompat lagi atau berhenti melompat untuk
selamanya?
Jawabannya
dapat kalian ketahui di episode 2 J
Sabar
yaaahhhh , , , , ,
Jebal,
kritik dan sarannya yah chingu, don’t be silent reader
Tidak ada komentar:
Posting Komentar