mianhe udah kelamaan banget nggak nglanjutin sinopsis episode yang kedua. soalnya akhir-akhir ini banyak banget tugas jadi nggak sempet buat nulisnya ditambah pulsa modem lagi abiz juga :b
tapi nih udah aku posin kok, jadi selamat membaca . . . .
Sebuah tayangan
siaran langsung infotainment memperlihatkan bagaimana anak-anak HerShe dan I.dn
mempersiapkan diri mereka untuk masuk ke sekolah. Mereka memperlihatkan wajah
yang sangat gembira didepan kamera. Mereka sudah mengenakan seragam sekolah
seni kirin. Mereka mengutarakan kegiatan apa saja yang mereka ingin lakukan
selama di sekolah nanti.
Melanjutkan
cerita dari episode pertama. Begitu para siswi di kirin mendengar ada suara JB
di studio, mereka langsung berlarian menuju sumber suara. Mereka mengerumuni
dan memfoto JB begitu mereka sampai di sana. Saking banyaknya gadis yang
berkumpul di sana, Yoo Jin sampai harus merangkak dibawah kaki para gadis untuk
bisa keluar ruangan.
Hae Sung yang
melihat idolanya terlihat terancam langsung memasang badan untuk melindungi JB
dari serbuan para gadis. Dengan posisi menghadap wajah JB, Hye Sung tak kuasa
menahan dirinya untuk mengambil kesempatan mencium JB. Muka JB nampak ngeri
melihat bibir Hye Sung yang makin maju saja, apalagi ditambah dorongan para
gadis yang membuat wajah Hye Sung semankin dekat dengan wajahnya.
Untung saja
direktur datang tepat waktu. Dia berhasil menyelamatkan nasib bibir JB dari
nafsu Hye Sung J.
Segera setelah itu direktur membawa JB keluar dari sekolah. Setelah masuk ke
dalam mobil JB bertanya apakah semua yang sudah menandatangani kontrak harus
pindah ke sekolah seni kirin. Direktur hanya menjawab bahwa JB harus menerima
keputusan itu sebagai konsekuansi akibat ulahnya melanggar peraturan tentang artis
di bawah umur sehingga membuat mereka dilarang tampil.
“aku lebih suka kau mengirim ku
belajar ke luar negeri, sekolah kirin ini sudah bobrok,”ucap JB pada direktur.
“bila kau pergi ke luar negeri
setelah melakukan keonaran, apa itu bisa disebut dengan belajar ke luar negeri?
Itu namanya kabur,” jawab direktur
Setelah JB
keluar dari kirin, para gadis yang penasaran memberondongi pertanyaan pada Hae
Sung karena ia terlihat sudah begitu dekat dengan JB.
Sementara Yoo
Jin begitu keluar dari ruangan bertemu dengan Soon Dong. Soon Dong yang
berlagak bak seorang paranormal memperingatikan Yoo Jin agar dia berhati-hati
karena sudah membuat ulah dengan seorang idola. Soon Dong berkata bahwa Yoo Jin
akan mendapat teror dari para gadis. Yoo Jin yang tidak suka dengan gaya sok
ramalnya Soon Dong hanya bisa mencibir Soon Dong. Soon Dong jadi merasa sakit
hati karenanya.
Yoo jin
menayangkan foto-foto Hye Sung saat
terjadi peristiwa ritual yang berujung dugaan kebakaran di TV sekolah.
Semua siswapun tertawa terbahak-bahak melihatnya. Bahkan Hoo Jon rela membayar
pada Yoo Jin untuk menggunakan foto itu sebagai secreen saver di Hp nya. Hye
Sung yang kesal langsung menemui Yoo Jin di asrama laki-laki untuk mendengarkan
permintaan maaf darinya. Jelas saja Yoo Jin tidak mau meminta maaf, dia justru
memaksa Hye Sung keluar dari kamar. Saat sedang mempertahankan diri dari
dorongan Yoo jin yang menyuruhnya keluar, sarung tangan Hye Sung nyangkut di
anting Yoo Jin.
Yoo Jin
menjadi kesakitan dan meminta Hae Sung untuk melepasnya. Namun tentu saja Hae
Sung tidak mau, hal itu malah dimanfaatkannya untuk mengerjai Yoo Jin. Hae Sung
memberi tahu bahwa besok adalah hari terakhir audisi. Jika dia tidak
mengikutinya maka dia akan melewatkan 6 bulan tanpa mengikuti audisi dan semua
itu gara-gara Yoo Jin. Hae Sung menganggap Yoo Jin lah yang harus bertanggung
jawab jika dia tidak lolos audisi karena Yoo Jin telah menghancurkan ritualnya
untuk audisi minggu mendatang.
“kau tetap tidak akan lulus
dengan kemampuan mu, jadi mengapa kau menjadikan ku sebagai alasan? Dan aku
sudah bilang bahwa aku akan mengaransemenkan lagu mu itu tapi kamu malah tidak
mau,”kata Yoo Jin
“aku tidak mau. Apakah kau sama
dengan JB? Tidak, kau bahkan bukan seekor ayam, kau hanya seekor nyamuk,” kata
Hae Sung membandingkan Yoo Jin dengan JB dan itu membuat Yoo Jin sangat marah
dan menarik lengan Hae Sung yang menyangkut pada antingnya dengan keras. Hal
itu membuat telinga Yoo Jin berdarah (sugguh, aku ngeri ngeliatnya, kasihan Jin
Woon oppa. Untung ini Cuma acting). Melihat telinga Yoo Jin berdarah, Hae Sung nampak
begitu cemas dan kawatir (aku oun demikian
L)
“kau yang mengiba pada ku untuk
mengaransemenkan lagu mu. Sekarang kau berbuat semau mu. Aku punya batas
kesabaran,”ucap Yoo Jin masih dengan muka marah.
Guru Yang
selaku kepala asrama datang dan memergoki Hae Sung dan Yoo Jin sedang
bertengkar. Guru Yang marah dan menyuruh mereka membersihkan permen karet yang
ada di gerbang utama besok pagi. Para murid pria yang sedari tadi menonton
pertengkaran itu di depan pintu terkejut melihat guru Yang bisa berlaku sebagai
seorang guru sejati, dan guru Yang pun sangat gembira mendengar hal itu. (lah,
lo pikir selama ini guru lo apaan ?hehe)
Keesokan paginya Hae Sung dan Yoo
Jin melaksanakan hukumannya membersihkan permen karet di gerbang utama sekolah.
Hae Sung yang merasa bersalah dengan luka di telinga Yoo Jin langsung bergerak
mendekati Yoo Jin untuk membantunya mengikis permen karet dilantai. Tapi Yoo
Jin nampak masih sangat kesal dengan Hae Sung. Tiba-tiba kepala sekolah datang
dan menanyakan apa yang telah mereka perbuat hingga harus melakukan pekerjaan
seperti ini. Tapi setelah itu kepala sekolah langsung pergi dan berkata pada
mereka untuk melakukan apa yang sedang mereka lakukan dengan baik.
Tiba-tiba
muncul para wartawan berlarian dengan memegang kamera menuju depan pintu
gerbang sekolah seni kirin dan menerubuk Hae Sung dan Yoo Jin. Mereka berdua
kebingungan kenapa banyak sekali wartawan. Tak lama setelah itu jawabannya pun
datang sendiri. Mobil berwarna silver melaju tepat ke arah mereka dan berhenti
di depan gerbang. Satu-persatu orang yang menaiki mobil tersebut keluar.
Dimulai dari direktur, guru Ji Seo, Ri An, Ailee, Na Na, Si Woo, dan yang
terakhir yang membua mata Hae Sung terbelalak, siapa lagi kalau bukan JB.
Dibelakang mereka juga menyusul mobil-mobil
yang membawa artis lainnya. Yah, direktur memang membawa seluruh artis
naungannya berpindah ke sekolah seni kirin.
Direktur
mengadakan konfrensi pers yang menjelaskan alasan dia memindahkan seluruh
artisnya ke sekolah seni kirin. Seluruh siswa kirin begitu senang melihat
kenyataan bahwa mereka akan satu sekolahan dengan para idol.
Begitu pula
dengan guru Tae Young, dia bahkan langsung merubah tampilannya yang semula cupu
menjadi anak gaol gitu! Ditektur memberikan iming-iming kepada para siswa bahwa
ia akan memberikan kesempatan bagi siswa yang memiliki peringkat teratas untuk
menjalin kontrak dengan Oz Entertaiment yang dipimpinnya. Hal ini mendapat
tanggapan yang baik dari semua siswa dan guru kecuali Yoo Jin. Sampai akhirnya
dia harus mendapat lemparan barang-barang dari para murid lainnya. Bukan hanya
iming-iming kontrak saja tetapi direktur juga memberikan sejumlah peraturan
yang harus dipatuhi oleh para murid sekolahan kirin yang sebenarnya sangat
memberatkan bagi mereka. Di mulai dengan tidak boleh menggunakan HP, internet, ngemil,
berpacaran sesama pelajar, berpegangan tangan di sekolah, membolos, berfoto dan
lain sebagainya deh. Pokoknya bener-bener banyak banget larangannya. Tapi
meskipun begitu para siswa kirin tetap saja senang karena mereka pikir hal itu
demi kebaikan mereka agar bisa menjadi anak didik Oz Entertaiment.
Dilain tempat
guru Ji Seo sedang berdiskusi dengan HerShe dan I.dn. Si Woo menyatakan
keberatannya pindah ke kirin karena pihak perusahaan belum pernah mendiskusikan
hal ini sebelumnya. Ditengah perbincangan Ri An bermaksud meminta ijin untuk
pergi mendatangi proses pemotretan filmnya. Akan tetapi guru Ji Seo melarangnya
karena mereka sudah harus menghentikan seluruh aktifitas termasuk acting. Lagi
pula menurut guru Ji Soe, Ri An sudah dipecat oleh sutradara film tersebut
karena sudah menemukan artis baru yang lebih baik yaitu Eun Jung (gakgakgak,
direbut ama temennya sendiri di T-Ara). Ri An pun tak terima dengan kenyataan
itu dan ia langsung pergi meninggalkan guru Ji Seo dan teman lainnya.
Diruang kepala
sekolah, direktur menyerahkan beberapa berkas kepada kepala sekolah kirin.
“kau mengatakan bila kami
melakukan semua yang tertulis di sini maka sekolah kami bisa menghasilkan Michael
Jackson dan Lady Gaga? Apa ini? Apakah sekolah kirin akan menjadi pusat
gelombang Hallyu dan mendapatkan panggilan dari Eropa dan Jepang mulai dari
sekarang?” kata kepala sekolah sambil membolak balikan berkas yang diberikan
oleh direktur.
“jangan bercanda, kau pikir ini
tidak apa-apa? Aku berpikir kau tidak akan menyukai metode ku.” Kata direktur
santai. Tiba-tiba muncul Yoo Jin yang mencuri dengar di depan pintu.
“apa yang perlu disukai dan tidak
disukai? Sejujurnya aku pikir ini adalah hari terakhir ku. Tapi karena kau
menunjukan semua ini jadi aku pikir. Apakah kau akan teteap memperkerjakan aku
di sekolah ini?”tanya kepala sekolah cemas. Yoo Jin yang mendengarnya merasa
kesal.
“kenapa aku harus memecatmu?” kata direktur
setelah tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan yang dikeluarkan kepala
sekolah.
“hey, sepertinya aku perlu
menghubungi istriku untuk memberitahunya bahwa aku tidak dipecat,”kata kepala
sekolah senang.
“kau memiliki kepribadian yang
aneh. Aku seharusnya meminta bantuan mu sebagai kepala sekolah. Kau masih sebagai
pengurus,”kata direktur
“pengurus? Yang aku lakukan
hanyalah duduk dan melihat sekolah terbengkalai, bagaimana aku bisa disebut
sebagai pengurus?” kata kepala sekolah merasa bersalah.
“kau akan mengikuti metode ku
kan?” tanya direktur.
“karena kau menggaji ku maka aku
akan mengikutimu. Lakukan semaumu,”jawab kepala sekolah.
Setelah
selesai berbincang lalu direktur keluar ruangan dan bertemu dengan Yoo Jin di
depan pintu. Yoo Jin kemudian masuk ke dalam ruangan untuk berbicara dengan
kepala sekolah. Ia merasa tidak senang karena sekolahannya sekarang dijadikan
agen untuk menghasilkan idol.
Di
asrama semua siswa kirin sedang mempelajari semua peraturan yang diberikan oleh
Oz Entertaiment. Soon Dong berpikir bahwa semua peraturan yang diberikan hanya
sebagai panduan saja tanpa harus mereka taati satu persatu. Ini hanya sebuah
peraturan yang dibuat tanpa harus dilaksanakan sepenuhnya. Malam ini para idol
akan pindah ke asrama mereka dan Hae Sung merencanakan untuk membuat pesta
penyambutan.
Dilain tempat Yoo Jin membeli
gitar yang selama ini dia ingin kan dengan uang hasil jerih payahnya menjual
lagu-lagu ciptaannya pada teman-teman di kirin.
(kalian lihat tidak,
dibelakang JB ada brondong ku c Kwang Min, kyaaaaaaa. Yupz ada boyfriend
sebagai cameo di film ini)
Para
idol sudah sampai di depan asrama tetapi tidak diperbolehkan masuk karena
mereka belum lengkap. Yah, masih kurang satu anggota lagi yaitu Si Woo. Karena
kesal, Ri An berteriak dan mengatakan kalau Si Woo sudah datang. Akhirnya pintu
dibuka dan merekapun diperbolehkan masuk. Semua siswa kirin sudah berdandan
sedemikian rupa dan mereka menyambut para idol dengan lagu serta tarian yang
dikemas dengan unik dan lucu (aku pun suka melihat bagian yang ini). Di mulai
dari lagu Roly-Poly (T-Ara), I Am The Best (2NE1), sampai Top Girl (D.N.A).
Setelah
selesai bernyanyi mereka saling berhadapan dengan para idol. Ternyata di asrama
ini ada sebuah tradisi yaitu menari dan mengambil. Jadi setelah mereka
mempersembahkan penampilan mereka dengan bernyanyi pada murid baru maka mereka
diperbolehkan mengambil barang-barang yang sedang dibawa oleh murid baru.
Mereka saling berebut mendapatkan barang dari para idol yang sekarang menjadi
murid baru. Para idol yang tidak mengetahui tradisi ini hanya bingung dan
berusaha mempertahankan barang yang mereka miliki dari rampasan anak-anak
asrama kirin. Soon Dong menarik 3 helai rambut Ri An dan Hae Sung mendapatkan
CD milik JB. Ji Yeon yang baru datang hanya tersenyum melihat pemandangaan yang
ada di depannya.
Kekacauan
segera berakhir saat guru Tae Yeon datang. Dia memperkenalkan diri sebagai guru
vokal sekaligus kepala asrama yang baru. Guru Yang sebagai kepala asrama yang
lama begitu terkejut ketika posisinya dialihkan kepada guru Tae Yeon tanpa
sepengetahuannya. Kemudian guru Tae Yeon mengumumkan pembagian kamar. Karena
kamar di asrama tersebut tidak cukup maka guru Tae Yeon mengeluarkan siswa yang
memiliki nilai rendah dari asrama. Siswa yang namanya disebutkan harus segera
keluar dari asrama 2 minggu mendatang. Selama itu mereka harus berbagi kamar
dengan teman lainnya. Hong Joo, Soon Dong, Ui Bong, dan Hae Sung termasuk dalam
list tersebut. Hae Sung begitu kaget saat mendengan namanya disebutkan. Ia
merasa ada kesalah pahaman karena selama ini dia adalah kepala asrama dan
termasuk siswa berprestasi. Guru Tae Yeon kemudian menjelaskan bahwa hanya
nilai kesenian dan penekunan saja yang dipakai. Dia juga menambahkan bahwa
sebenarnya Hae Sung memang juara dalam hal teori tetapi sama sekali tidak mempunyai
bakat. Hae Sung diterima di sekolahan kirin karena ia memiliki nilai-nilai yang
bagus, bukan karena dia memiliki bakat. Hae Sung tidak percaya dengan perkataan
guru Tae Yeon, begitu pula teman-teman yang lain. Ternyata ini adalah
rahasia yang dimiliki Hae Sung yang tidak diketahui oleh siapapun termasuk Hae
Sung sendiri. Guru Tae Yeon merasa bersalah karena telah keceplosan
mengungkapkan rahasia itu. Hae sung begitu terpukul dan pergi dari kerumunan
dengan menangis.
Yoo Jin yang melihat itu merasa
begitu kasihan pada Hae Sung.
Saat
direktur sedang membuat catatan rahasia dimeja kerjanya tiba-tiba guru Yang
datang dan melakukan protes masalah penggantian jabatan kepala asrama. Dia
bilang bahwa dia tidak punya tempat tinggal lagi. Akhirnya direktur memberikan
tempat tinggal baru ubtuk guru Yang yaitu di loteng asrama (Aigoo, malangnya
nasib JYP di drama yang kedua ini).Saat sampai di loteng dengan
membawa barang-barangnya, guru Yang duduk dan menangis sambil mengenang
masa-masa indahnya dulu saat pertama kali masuk kirin dan bisa menjadi guru
yang baik bagi Sam Dong, Baek Hi dan lainnya (adegan saat dream high 1).
Saat Hae Sung kembali ke asrama
dan ingin masuk ternyata pintu asrama sudah dikunci. Hal ini membuat perasaan
Hae Sung semakin sedih. Kemudian ia terbayang akan kenangannya dulu saat akan
mendaftar masuk ke sekolah seni kirin.
“kau masuk sekolah apa?”tanya
ayahnya.
“sekolah agama kirin,” jawab Hae
Sung sambil terus makan. (jadi dulunya Hae Sung itu gendut banget dan doyan makan.
Persis banget ama Pil Sook di Dream High 1 deh)
“sekolah apa?” tanya ayahnya
sekali lagi.
Dengan gugup Hae Sung menjawab
“sekolah agama kirin”. Jadi di korea itu, kata agama dan seni memiliki
pelafalan yang hampir sama.
Ayah Hae Sung
terlihat begitu senang mendengar anaknya akan masuk ke sekolah agama. Yah
maklum aja soalnya ayah Hae Sung itu kan seorang pendeta. Setelah hari pertama
masuk sekolah barulah ayah Hae Sung tahu bahwa anaknya bukan masuk kesekolah
agama melainkan sekolah seni. Ayah Hae Sung pun sangat marah dan meminta Hae
Sung meminta maaf kepada Tuhan atas kebohongannya itu.
Hae
Sung pergi dan masuk ke dalam sekolah karena udara di luar sangat dingin. Dia
tak tau lagi kemana harus pergi karena pintu asrama sudah dikunci. Lalu ia
teringat akan CD yang dia ambil dari JB. Di CD itu terdapat tulisan “good”.
Karena penasaran mengapa CD itu sampai diberi label “good” oleh JB maka Hae
Sung pun menontonnya.
Dilain pihak JB sedang
kelimpungan mencari CD itu dengan mengobrak abrik seluruh barang bawaannya
(hayoooo, menurut kalian isi dari CD itu apa chingu?). Lalu JB teringat jika
tadi seluruh tasnya telaj diobrak abrik oleh anak-anak kirin yang berebutan
untuk mengambil barang milik JB. Dia yakin jika salah satu dari merekalah yang
kini telah memiliki CD tersebut. JB hanya bisa duduk lemas di atas tempat
tidurnya, dia merasa hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat memalukan. Dia
takut bila hal ini akan menjadi gosip besar jika orang yang menemukan CD itu
mengunggahnya ke internet. Untuk mengurangi rasa teakutnya, JB mengutak atik
rubik miliknya tanpa pernah bisa menyelesaikannya (disini JB lucu banget,
kelimpungan sendiri dah kaya ulet yang gerak-gerak di atas kasur, hehe). Saat
film mulai diputar, Hae Sung hanya bisa melongo dan sesekali berkedip kedip tak
menyangka apa yang sedang dia tonton. Dia tidak menyadari ternyata selain dia
disekolah ini juga ada siswa lain yang sedang numpang nginap. Yupz, siapa lagi
jika bukan Yoo Jin. Yoo Jin sedang tidur dan terbangun saat air yang direbusnya
mendidih. Dia mendapati Hae Sung sedang terbengong di depan layar menonton film
porno (haha, yupz, ternyata isi CD itu adalah film dewasa).
“wah, gadis macam apa yang
menghilangkan stres dengan cara menonton film seperti ini?” tanya Yoo Jin
sambil tersenyum-senyum. Nampaknya ia malah senang dan menikmati tontonan yang
ada di depannya.
“ini bukan milik ku tapi milik
J...”, jawab Hae Sung dengan gugup karena kepergok oleh Yoo Jin. Tapi dia tidak
meneruskan kalimatnya jika yang memiliki CD itu adalah JB karena dia tahu kalau
Yoo Jin sangat membenci JB. Jika Yoo Jin tahu itu milik JB maka tamatlah sudah
riwayat JB.
Hae Sung kemudian menyuruh Yoo
Jin pergi. Yoo Jin malah menertawakan Hae Sung karena telah disingkirkan oleh
Oz Entertaiment yang selama ini dia puji-puji. Hae Sung kemudian menimpali
bahwa Yoo Jin adalah orang yang selama ini hanya hidup bersenang-senang dengan
merendahkan orang lain dan dia pasti akan mendapatkan hukuman atas perbuatannya
itu. Hae Sung kemudian hendak pergi meninggalkan Yoo Jin, tetapi Yoo Jin segera
mamanggilnya dan menyuruhnya tidur di tempat tidur yang sudah dihangatkan oleh
Yoo Jin. Setelah itu Yoo Jin pergi meninggalkan Hae Sung sendirian.
Esoknya
Ri An menemui sutradara yang ia kira telah memecatnya dengan membawakannya
makanan. Dia bersikap sangat manis dihadapan sang sutradara. Ri An menceritakan
bagaimana usahanya untuk bisa ikut bermain di film itu dan berharap bisa ikut
bergabung kembali. Tapi apa yang terjadi? Sang sutradara bilang bahwa Ri An lah
yang sudah mengundurkan diri karena harus sekolah. Ri An tentu saja sangat
terkejut mendengar hal itu. Dia merasa telah dibohongi oleh pihak
managementnya.
Direktur
masuk ke dalam ruang kerjanya bersama guru Ji Seo dan terkejut melihat seorang
murid laki-laki sedang tidur di meja kerjanya. Guru Ji Seo memarahi Yoo Jin
karena telah berani masuk ke dalam ruangan direktur Lee. Yoo Jin lalu
memberikan alasan kenapa dia tidur di situ. Semalam pintu asrama sudah ditutup
dan karena udara diluar sangat dingin jadi dia pergi ke sekolah untuk menumpang
tidur dan kebetulan melihat pintu ruangan direktur yang memiliki pemanas
ruangan di dalamnya terbuka. Jadi akhirnya Yoo Jin tidur diruangan itu.
Mendengar bahwa semalam pintu ruangannya terbuka, direktur langsu8ng mengecek
lacinya dan mendapati kertas yang berisi catatan rahasia yang dibuatnya semalam
telah raib. Direktur Lee menuduh bahwa Yoo Jin telah membuka-buka isi lacinya,
tapi karena merasa tidak melakukan hal itu maka Yoo Jin membela diri. Saat itu
masuklah kepala sekolah dan dia sangat terkejut melihat Yoo Jin ada di ruangan
direktur. Dia akhirnya menyuruh Yoo Jin keluar dari ruangan tersebut dan
meminta maaf pada direktur atas kelakuan muridnya itu. Direkturpun cemas dengan
hilangnya dokumen itu kerena hal ini bisa menjadi masalah yang besar. Guru Ji
Seo menebak bahwa pelakunya adalah kepala sekolah.
Peraturan Oz Entertaiment mulai
diberlakukan hari ini. Sebelum masuk ke dalam sekolahan semua murid harus
mengantri untuk diperiksa satu-persatu agar tidak membawa masuk alat elektronik
apapun. Hae Sung mengira bahwa peraturan itu hanya omong besar belaka, tetapi
ternyata benar-benar dilaksanakan. Soon Dong yang percaya bahwa ilmu sains
tidak dapat mengalahkannya dengan sangat PD berjalan masuk menuju tempat
pemeriksaan. Dia menyimpan HP nya di dalam bra. Ia sangat yakin bahwa HP nya
itu tidak dapat terdeteksi, tapi sayang dugaannya salah. Dia segera berlari
keluar mengambil HP di dalam bra nya untuk segera menyerahkannya kepada guru
Tae Yeon.
Hae Sung berjalan dikoridor sekolah
dan berhenti begitu melihat seseorang yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri.
Lalu dia berjalan lagi untuk menemui orang tersebut. Disisi yang berlawanan Yoo
Jin sedang berjalan ke arah Hae Sung. Yoo Jin mengira bahwa Hae Sung sedang
tersenyum tersipu malu dengannya, maka Yoo Jin pun tersenyum dengan manis dan
melambaikan tangannya ke arah Hae Sung. Tapi Hae Sung berbelok begitu berada
tepat di depan Yoo Jin. Yoo Jin jadi malu dan kecewa dibuatnya (kayaknya Yoo
Jin udah mulai suka nih sama Hae Sung). Ternyata Hae Sung pergi menemui JB yang
sedang dikerubuti oleh para fans yang sedang mengantri untuk memberikan hadiah.
Hae sung maju ke hadapan JB dan memberikan CD itu dengan berpesan bahwa JB
harus menyembunyikannya dengan baik dan jangan sampai jatuh ke tangan orang
lain. Hae Sung lalu keluar dari kerumunan sambil tersenyum-senyum sendiri, Yoo
Jin yang melihatnya hanya bisa terheran-heran.
Ri An datang menemui direktur dan
memintanya untuk menepati janji. Direktur dulu pernah berjanji padanya jika ia
bisa menjadi penyanyi maka ia juga bisa menjadi seorang artis. Maka dari itu Ri
An selalu bekerja keras untuk belajar menari dan menyanyi serta tampil
dipanggung tanpa kenal istirahat hanya untuk bisa diberi kesempatan terjun di
dunia acting. Directur bilang bahwa dia memiliki alasan untuk memutuskan
kontrak Ri An dengan pihak produksi film. Menurut direktur, Ri An memiliki
acting yang buruk dan itu membuatnya malu. Ri An beralasan bahwa actingnya
buruk disebabkan directur tidak pernah memberikannya waktu luang untuk
menghafalkan naskah dan latihan acting. Ri An terus memohon kepada direktur
untuk diijinkan kembali beracting.
Di
atas gedung sekolah terlihat Si Woo yang selama ini tak menampakan diri sedang
membaca secarik kertas. Ternyata kertas tersebut adalah dokumen milik direktur
yang hilang. Di kertas itu tertulis nama-nama siswa yang akan dikeluarkan dari
sekolahan kirin dan nama Si Woo termasuk di dalam daftar tersebut.
To be continue . . . . .