my namjachingu

my namjachingu
kyeopta namja

Senin, 26 Maret 2012

Dream High 2 Episode 1

sesuai janji ku aku mau mostingin cerita  drama Dream High 2 nih,
kalau dalam penyampaian ceritanya kurang menarik maaf yah, maklum baru pertama kali, masih dalam tahap belajar :)
okeh gak usah lama-lama, selamat membaca.



Ri An sedang melakukan adegan syuting dimana dia berperan sebagai Hye Mi, salah satu tokoh yang ada di Dream High 1. Dia mengejar  bus yang membawa Sam Dong pergi sambil terus memanggil-manggil nama Sam Dong sampai akhirnya bus pun berhenti. Sam Dong melongok kearah jendela dan mendapati Hye Mi sudah di samping bus. Hye Mi mengalungkan kalung kirin di leher Samdong. Setelah itu Sam Dong mencium Hye Mi sambil meneteskan air mata. 


Seharusnya tokoh Hye Mi di drama ini juga meneteskan air mata tapi nyatanya Ri An tidak bisa melakukan adegan itu. Akhirnya sang Sutradarapun menjadi kesal karena harus mengulang adegan ini berkali-kali hanya karena Ri An tidak bisa meneteskan air mata. Manager Ri An kemudian meminta maaf kepada sang sutradara dan memohon ijin untuk pergi karena sudah ada jadwal manggung yang sudah terlambat untuk dihadiri. Sang manager pun kemudian menarik Ri An masuk ke dalam mobil dan segera pergi meninggalkan lokasi syuting.

Di dalam mobil Ri An justru terus meneteskan air mata akibat obat oles yang ia gunakan selama syuting untuk merengsang air matanya keluar. Entah kenapa obat ini tidak bereaksi saat dia melakukan adegan menangis tetepi justru bereaksi setelah dia pergi meninggalkan lokasi syuting. Di dalam mobil ia menyalakan televisi dan melihat berita yang menyiarkan tentang undang-undang baru bagi selebriti di bawah umur yang diberlakukan mulai hari ini. Peraturan ini melarang artis dibawah umur 20 tahun untuk tampil setelah jam 10 malam. Peraturan ini pun mendapat protes dari para fans.


Ri An, Na Na dan Ailee sedang berada diruang make up, mereka adalah anggota idol girl group HerShe. Mereka dan I.dn rekan satu management mereka malam ini mengisi acara K-Pop festival 2012 yang disiarkan pihak setasiun KBS. Saat itu sudah pukul 21.30, seharusnya I.dn sudah bersiap untuk pentas di atas panggung. Akan tetapi salah satu membernya yaitu Si Woo belum juga datang. Akhirnya pihak KBS meminta agar HerShe tampil lagi untuk menggantikan penampilan I.dn. Pihak KBS khawatir jika anggota I.dn datang terlambat dan mereka naik panggung setelah batas waktu, maka pihak KBS dan sang artis akan terkena masalah.


Guru mereka yaitu guru Ji Soo mendapat telfon dari sang Direktur Oz Entertainment naungan HerShe dan I.dn.
“ya, Direktur. Shin PD ingin mempermainkan kita,” lapor sang pelatih pada Direktur.
“apa yang ingin dia lakukan? Kau masih belum bisa menghubungi Si Woo ? Katakan pada mereka kami masih dalam perjalanan. Jangan berpikir bahwa mereka bisa mempermainkan kita. Hey, Music Show seperti apa yang mereka pikir akan sukses tanpa penampilan dari kita. Sudah kita akhiri pembicaraan ini. Aku terlalu lapar untuk membicarakan ini.” Kata sang sutradara mengakhiri perbincangannya ditelfon seraya duduk menghampiri JB salah satu member dari idol group I.dn.


“Ayo kita makan.” Ajak sang sutradara
“Aku tidak dapat meninggalkan panggung malam ini. Si Woo akan segera tiba,” kata JB
“Tapi mereka bilang itu sudah terlambat,”jawab Direktur
“Bahkan Cinderella saja boleh sampai tengah malam, apakah masuk akal jika mereka membatasi aktifitas kita sampai jam 10 malam? Apa untungnya jadi idol kalau begitu, kalau kita harus pulang sebelum jam 10 malam?” keluh JB
“Bukankah sungguh tak masuk akal?” tanya Direktur
“Lelaki yang harus pulang pada jam 10 malam di tengah acara kencannya, apakah kau berpikir akan ada yang tertarik padanya? Idol adalah image, apakah kau mau merubah image kami dengan menyuruh kami pulang sebelum jam 10 malam?” papar JB.
Sang sutradara hanya tertawa dan berkata “kau sungguh lucu. Oke, aku mengerti apa yang kau maksud tapi dengarkan aku baik-baik. Katakanlah kau tetap naik panggung pada jam 10 malam dengan peraturan apaun yang berlaku. Aku yakin kau masih terlihat keren tapi, kemudian aktifitasmu akan dibatasi selama 3 bulan kedepan dan pihak stasiun TV akan mendapat kesulitan, kemudian para pegawai setasiun TV akan marah dan tidak akan mau memakai group kita. Apakah kau dapat menerima konsekuensi itu?”
JB hanya  terdiam dan tak bisa menjawab pertanyaan sang sutradara.



Sedangkan di studio tempat konser berlangsung semua penonton meneriakan kata-kata “I.dn, I.dn, I.dn”. Mereka sudah menanti nanti idola mereka comeback stage. Namun, saat lampu panggung menyala dan music mulai mengalun ternyata yang tampil di atas panggung bukanlah I.dn, meainkan HerShe. Salah satu fans dari I.dn adalah Shin Hae Sung. Dia kecewa begitu melihat bukan idolanya lah yang ada di atas panggung dan dia tahu bahwa idolanya tidak akan mungkin bisa tampil karena sebentar lagi jam 10malam. Dia keluar dari kerumunan penonton dan pergi kebelakang panggung untuk mencari idolanya itu. Saat menelusup masuk kedalam ruangan stasiun TV tersebut, Hae Sung melihat Si Woo salah satu anggota Duo Group I.dn. Hae Sung langsung berjalan tepat dibelakng Si Woo sambil membersihkan pundak Si Woo dengan tangannya agar tidak dicurigai oleh karyawan stasiun TV dan dikira dia datang bersama Si Woo. Si Woo yang merasa ada seseorang sedang menyentuh bahunya langsung menengok ke belakang dan terkejut dengan sosok Hae Sung. Si Woo hendak memanggilkan orang untuk mengusir Hae Sung, tapi ketika menengok lagi dia mendapati Hae Sung sudah tidak ada di sampingnya. Si Woo hanya tersenyum,lalu dia pergi menemui JB.



Dengan muka kesal JB menanyakan kepada Si Woo kenapa datang terlambat, dan JB mengira itu semua pasti karena wanita. Tapi Si Woo berkata bahwa telah terjadi suatu insiden sambil mendengarkan suatu lagu ketelinga JB. Wajah JB nampak begitu terkejut mendengar lagu tersebut.



Saat sedang mencari I.dn, HaeSung bertemu dengan sunbae (senior) nya di kirin yang sudah sukses sebagai seorang penyanyi yaitu Kim Pil Sook, dia pun kemudian meminta tanda tangan darinya. Di koridor, Hae Sung melihat ada poster JB ditembok dan segera mencopotnya. Saat sedang menatap poster ditangannya ada seseorang yang menabraknya dan membuatnya terjatuh. Saat dia berdiri dan menatap siapa orang yang baru saja menabraknya, dia pun terkejut karena orang itu adalah JB orang yang paling diidolakannya.
Hae Sung kemudian berkata bahwa dia menyukai JB, menyukainya sebagai seorang fans, dan JB hanya menjawabnya dengan senyum kaku sambil pergi meninggalkan Hae Sung. Tak lama setelah itu JB menerima telefon dari Direkturnya dan kemudian sebersit ide terlintas di dalam otaknya. Dia berbalik arah dan menghampiri Hae Sung. Dia berkata bahwa dia juga menyukai Hae Sung dan kemudian dia meminta bantuan padanya.








Waktu menunjukan pukul 21.59, acara pun sedang ditutup oleh pembawa acara tetapi tiba-tiba I.dn bersama penari latarnya masuk begitu saja ke atas panggung tanpa ijin. Salah satu penari latarnya ada yang masih berada di bawah umur yaitu Ui bong. Ui Bong ketiduran saat menunggu Si Woo, jadi saat dibangunkan untuk naik ke atas panggung dia tidak sadar bahwa sudah jam 10 malam. Hae Sung yang diperalat oleh JB mengurung sang direktur didalam ruangannya agar I.dn tetap bisa tampil. Semua kru TV jadi kelabakan begitu melihat tiba-tiba I.dn masuk ke dalam panggung. 


 
Anggota HerShe juga tak kalah kaget melihat aksi nekat yang dilakukan I.dn.

 

Ditempat lain, ada Jin Yoo Jin yang sedang melakukan pertunjukan jalanan bersama bandnya. Saat akan melanjutkan lagu berikutnya datanglah dua orang polisi yang menegur Yoo Jin. Polisi itu meminta KTP pada Yoo Jin karena mencurigainya sebagai anak dibawah umur, akan tetapi Yoo Jin tetap menyangkal bahwa mukanya terlihat lebih muda dari usianya. Sang polisi tetap meminta Yoo Jin untuk memperlihatkan KTP nya, karena sudah terpojok akhirnya dia berpura-pura akan mengambil KTP nya ditas. Saat polisi sedang mengecek KTP milik rekan bandnya, diam-diam Yoo Jin pergi dari tempat itu.


 

Setelah pertunjukan I.dn selesai, Ui Bong penari latarnya langsung menerima hukuman dari ketuanya karena telah ceroboh tampil di atas jam 10 malam. Merasa hal itu adalah kesalahan I.dn maka Ui Bong kemudian mencari I.dn dan memaki-makinya. Bagaimana dengan nasib Hae Sung? Karena ulahnya itu dia dikeluarkan dari gedung setation TV oleh para security.


“orang patuh sepertimu bisa melanggar peraturan seperti ini, aku sungguh terkejut,”kata Si Woo terkejut dengan tindakan JB
“Darimana kau mendapat lagu itu?”tanya JB mengungkit lagu yang didengarnya dari Si Woo
“dari seorang intel terhebat yang ku kenal,” jawab Si Woo
“siapa wanita itu?” tanggap JB
“Ya, bukan begitu, kami hanya teman,” jawab Si Woo sambil menunjukan dua jari telunjuk dan tengahnya.
“kapan kau akan menjadi orang yang baik?” tanya JB sambil meninggalkan Si Woo pergi




Selesai menonton konser Hae Sung pulang ke asramanya. Saat itu hari sudah terlalu malam sehingga asrama sudah ditutup. Akan tetapi Hae Sung memiliki kunci serep pintu asrama. Perkahan-lahan dia membuka pintu. Setelah pintu berhasil dibuka ada sesosok lelaki dibelakangnya yang memergoki kelakuannya. Ternyata lelaki itu adalah Yoo Jin, dia juga telat pulang ke asrama. Hae Sung berteriak-teriak melihat sosok Yoo Jin sehingga kepala asrama terbangun. Yoo Jin segera masuk asrama meninggalkan Hae Sung dipintu depan asrama sebelum kepala asrama datang.



Ke esokan paginya, dipagi yang dingin saat semua siswa kirin akan berangkat sekolah, Hae Sung terlihat duduk didepan asrama menyemir sepatu sebagai  hukumannya pulang terlambat.


Dilain tempat guru Yong bangun kesiangan karena alarm jamnya berbunyi saat hari sudah menunjukan pukul 9.30. dia kaget mengapa jam alarmnya bisa berubah dan terlebih lagi kenapa dia jadi tidur dibawah bukannya diatas tempat tidur. Setelah menengok ke atas tempat tidurnya ternyata ada Yoo Jin disana. Yoo Jin kemudian bangun dan berkata bahwa dialah yang telah merubah seting alarmnya. Yoo Jin bangun dari tempat tidur dan memakan pisang yang ada dikamar guru Yang sambil pergi menuju pintu keluar tanpa rasa bersalah. 

Saat ditanya mengapa ia mengganti alarmnya dia malah melemparkan kulit pisang kebelakang dan tepat mengenai wajah guru Yong.


Pada waktu yang sama Hae Sung dan teman-temannya sedang mengikuti pelajaran vokal. Para murid mengenakan ember alumunium di kepalanya dan bernyanyi sesuai petunjuk dari  gurunya. Yoo Jin seperti bias masuk terlambat. Guru Tae Yeon lalu menugaskan  semua siswa mengumpulkan lagu ciptaan sendiri nanti sore dan semua siswa langsung memandang ke arah Yoo Jin sambil mengiyakan perintah guru.


Diluar kelas semua siswa langsung mengerubungi Yoo Jin yang sudah menyiapkan beberapa keping CD berisikan lagu-lagu ciptaannya di atas meja. Semua siswa mengantri untuk membeli lagu darinya untuk dikumpulkan sebagai tugas dari guru Tae Yeon. Namun transaksi itu bubar begitu ada siaran JB di TV. Semua siswa terutama wanita langsung berlarian ke depan TV. Yoo Jin kesal karena dagangannya ditinggal pergi oleh pelanggan. Ui Bong yang ternyata murid kirin juga nampak kesal melihat wajah JB di TV karena gara-gara mendampingi JB pentas setelah jam 10 malam lalu dia dipecat dari teamnya.


Di lain tempat JB pulang ke dorm nya dan menemukan Ri An sedang berlatih acting di depan cermin sambil memegang pedang mainan. JB lalu meledek acting Ri An. Ri An yang tak terima dengan ledekan JB langsung memukulnya dengan pedang mainan. 


Pukul-pukulan itu berhenti ketika guru mereka datang dan menyuruh JB menemui Direktur. Si Woo bermaksud ingin mengantar JB untuk menemui Direktur tetapi JB menolaknya. 

Saat masuk kedalam ruangan direktur ternyata direktur sedang berbicara dengan pihak setasiun TV lewat telefon. Pihak setasiun TV Ternyata tidak mau lagi memakai artis naungannya selama 3 bulan karena tindakan pelanggaran peraturan mengenai artis di bawah umur.  Direktur nampak begitu sangat kesal.


“KBS bilang mereka tidak akan menampilkan anak-anak kita sama sekali gara-gara kau. Ini sungguh menjengkelkan. Jelaskan alasan mu!”kata direktur nampak kesal.
“singgle kita saat ini adalah plagiat, dengarkan ini” kata JB sambil menyodorkan ipod pada direktur.
“waktu itu ada skandal plagiat dan sekarang juga. Menang atau kalah bukan masalah. Kalau kita terus menerus kena skandal maka kita tidak punya banyak harapan. Tapi demi kebaikan perusahaan, aku butuh waktu untuk berlatih sendirian. Kehilangan waktu gara-gara Si Woo membuat keadaan menjadi semakin sulit. Dia selalu melakukan apa yang ia mau dan kapan ia mau. Aku ingin menyanyikan lagu yang tepat. Aku akan melakukan yang terbaik. Direktur, tolong ijinkan aku bersolo karir,” lanjut JB
“kau mengacaukan album ini karena kau ingin bersolo karir, benar kan ?” terka direktur
“bagaimana mungkin aku menyanyikan lagu tiruan”sanggah JB.
“berhenti mengatakan plagiat. Apakah kau siap untuk berlatih mati-matian? Apakah itu solo maupun duo? Kau Cuma punya waktu 6 bulan. Setahun terlalu lama, kau paham?”kata direktur Kang Chul.
JB nampak berfikir akan apa yang dikatakan direktur.


Ternyata diluar ruangan Si Woo mencuri dengar apa yang dibicarakan Direktur dengan JB dan ia merasa kesal serta tertipu oleh JB. Begitu JB keluar dari ruangan direktur , Si Woo langsung mengajaknya bicara.


“kau ingin menggunakan alasan plagiatisme untuk menunjukan sesuatu, atau mungkin itulah yang aku pikirkan,”Si Woo mencoba mengintrogasi.
“tidak akan berbengaruh, hasilnya sama saja,”jawab JB singkat.
“bagaimana bisa sama. Karena ingin bersolo karir dan untuk mendapat waktu latihan sendiri makanya kau menipuku,” Si Woo nampak begitu kesal.
“menipu atau tidak berterima kasihlah karena masih aku ajak,”
“tidak ada keharusan kau menjadikan aku peserta dalam ulah mu. Apakah kau pikir itu egois?”tanya Si Woo.
“egois? Sejak kapan kau memikirkan orang lain seperti itu? Kalau saja sejak dulu, kita sekarang tidak seperti ini,” kata JB sambil meninggalkan Si Woo pergi.


Ri An kemudian muncul sambil menanyakan apa yang terjadi pada Si Woo. Dengan sangat menyesal  Si Woo meminta maaf pada Ri An karena ulahnya dan JB maka semuanya disuruh menghentikan aktifitas. Tanpa diduga bukannya bersedih karena tidak bisa beraktifitas lagi sebagai seorang artis, Ri An justru tersenyum-senyum sambil berterimakasih pada Si Woo karena akhirnya dia terbebas dari jadwal syuting yang begitu padat. Si Woo hanya bisa menatap Ri An heran sambil tersenyum kecil.


Di tempat yang lain Yoo Jin datang menemui teman band jalanannya. Dia berniat ingin ngeband bareng lagi malam itu. Tapi ternyata teman-temannya sudah tau bahwa dia masih sekolah dan dibawah umur maka temannya menyuruhnya pergi. Tapi Yoo Jin tetap bersikukuh bahwa dia bukan pelajar. Temannya pun lalu menantangnya untuk mengeluarkan KTP nya, karena tidak bisa menunjukan KTP lalu temannya meminta kartu pelajar dari Yoo Jin sambil tertawa-tawa. 


Yoo Jin tetap mengatakan bahwa dia bukan pelajar sampai akhirnya kepala sekolah kirin tiba-tiba datang dengan memakai baju bertuliskan ayam goreng dan menyuruh Yoo Jin untuk cepat pulang ke asrama. Ternyata kepala sekolah kirin memiliki dua pekerjaan yaitu sebagai kepala sekolah dan penjual ayam goreng.


Di kamar asrama Hae Sung sedang mangadakan ritual yang diajarkan oleh temannya Soon Dong yang merasa bahwa dirinya adalah seorang dukun. Hae Sung disuruh memakai pakaian ala timur tengah dan menari  dengan sexi untuk menggoda para arwah.


Setelah itu ia harus membakar kertas yang ada tandatangannya  Pil Sook lalu memasukan abunya kedalam air dan diminum. Hae Sung mau saja menuruti ritual tak masuk akal itu hanya demi bisa lulus audisi dan menjadi pemenang pertama. Saat Hae Sung sedang melakukan ritual, Yoo Jin baru saja pulang ke asrama dan dibukakan pintu oleh Ui Bong. Saat berjalan mendekati kamar Hae Sung, Yoo Jin merasakan bau gosong dan dia melihat asap keluar dari kamar Hae Sung. 


Dia mengira telah terjadi kebakaran, akhirnya Yoo Jin menyuruh Ui Bong untuk membangunkan anak-anak lainnya untuk menyelamatkan diri dari kebakaran. Semua anak yang tinggal di asrama dan guru Yang langsung menghentikan aktifitasnya begitu mendengar alarm kebakaran yang ditekan oleh Yoo Jin.


 

Mereka semua berhamburan keluar asrama sedangkan Yoo Jin berusaha membuka kamar Hae Sung dengan memasukan kawat ke dalam lubang kunci. Yoo Jin mengira Hae Sung terjebak di dalam kamar yang sudah terbakar. Hae Sung sendiri di dalam kamar langsung panik karena teman-temannya mengira telah terjadi kebakaran padahal yang terjadi adalah dia sedang melakukan ritual dengan membakar kertas berisi tanda tangan Pil Sook. Guru Yang dan murid-murid pria lainnya membawa ember berisi air untuk memadamkan api dikamar Hae Sung tetapi Yoo Jin belum juga bisa membukanya.


Hae Sung semakin panik karena semakin banyak orang diluar padahal ritualnya belum selesai. Ia takut ada orang lain yang meihat ritualnya, karena jika hal itu terjadi maka ritual yang dilakukannya hanya sia-sia saja. Akhirnya Yoo Jin berhasil membuka pintu kamar Hae Sung dan tampa aba-aba begitu pintu dibuka, guru Yang dan murid lainnya langsung menyiramkan air ke dalam kamar Hae Sung. 

 
Namun, yang terjadi adalah air itu tepat menyiram tubuh Hae Sung. Akhirnya Hae Sung basah kuyup dengan pakaian ala timur tengahnya, eyelinernya pun luntur membuat mukanya terlihat kacau. Hal ini membuat semua orang yang melihatnya tertawa terpingkal-pingkal bahkan Yoo Jin tak ketinggalan untuk mengabadikan moment tersebut dengan memfotonya menggunakan kamera Hp, sedangkan Soon Dong si dukun hanya bisa menatap malu temannya itu.


 

Setelah selesai membersihkan diri, Hae Sung bergabung dengan teman-temannya.
“hey, kau benar-benar percaya diri,” kata Ui Bong
“aku merasa tidak enak, bagaimana kalau semuanya tidak berjalan lancar?” tanya Hae Sung menatap Soon Dong
“Tuhan akan marah, untuk mengatakan hal seperti itu . . . . ,”kata Soon Dong sambil menempelkan jari telunjuknya didepan bibir sebagai isyarat agar Hae Sung diam.
“dia idiot. Hey, setelah semua yang terjadi kau masih percaya pada Soon Dong? Apa yang akan kau lakukan jika terjadi kebakaran?”kata Hoong Joo gereget dengan kepolosan Hae Sung
“kebakaran? Kebakaran apa? Aku hanya membakar satu kertas untuk dicampur air dan diminum.”bela Hae Sung
“kau, jika kau berhenti di tengah ritual hasilnya akan lebih buruk jika kau tidak melakukan ritual. Kau tidak boleh menghentikan sesuatu yang hampir selesai”kata Soon Dong menjelaskan.
“itu adalah jimat tanda tangan yang ku dapat dengan penuh perjuangan,”sesal Hae Sung.
“jika aku, aku akan berlatih lebih keras,”kata Ui Bong setelah tertawa mendengar perkataan Hae Sung.
“itu karena seberapa keras aku berlatih aku tetap gagal. Jika aku gagal kali ini maka ayah ku akan datang menjemput ku,”ucap Hae Sung frustasi
“jangan khawatir, masih ada satu hal yang bisa dilakukan, kesempatan terakhir,”tambah Soon Dong.
“keinginanmu, aku akan membantu mu,”usul Hoong Joo
“bagaimana?”tanya Hae Soong.
Lalu Hoong Joo pun memetik gitar dan menyanyikan lagu Genie yang dipopulerkan oleh SNSD.

 
Esoknya Hae Sung datang ketempat audisi tetapi ia ditolak untuk masuk karena dia masih dibawah umur. Tapi ia menerobos penjaga dan tetap masuk keruang audisi.  Dia lalu menemui juri audisi tersebut yang tak lain adalah guru Ji Seo. Hae Sung mengatakan bahwa ia bisa melakukan apapun kecuali harus mengeluarkan nada tinggi seperti Mariah Carey. Namun ternyata sang juri sudah paham dengan Hae Sung, juri itu tau bahwa Hae Sung sudah berkali-kali mengikuti audisi dan selalu gagal. Juri itu bilang bahwa Hae Sung tidak memiliki ritme, tone yang tidak setabil dan suaranya tidak menarik. Meski Hae Sung pergi ke tempat audisi lain menurut sang juri hasilnya akan sama saja gagal. Bahkan jika ada orang yang memilihnya dan menjadikannya seorang penyanyi, orang itu pasti akan meminta banyak uang dari Hae Sung dan itu merupakan tindakan penipuan. Mendengar perkataan itu Hae Sung Begitu merasa terhina dan tak bisa menahan emosinya.
“aku tak yakin anda mengingat nama ku dengan benar, jadi dengar lah. Nama ku Shin Hae Sung. Hae artinya lautan dan Sung adalah bintang. Jadi Hae Sung adalah bintang yang tersembunyi di dalam dilautan. Oh ya, meski mungkin sekarang aku bukan lah apa-apa dilautan, tapi suatu saat nanti anda pasti akan mengingat saya. Semua kata-kata kasar yang anda katakan kepada ku, akan anda sesali suatu hari nanti,” kata Hae Sung sambil menahan tangis dan kemudian keluar dari ruang audisi dengan tatapan dari semua peserta audisi. Saat keluar dari ruang audisi Hae Sung melihat pengumuman audisi lagu dan dia berminat untuk mencobanya.

 
Di lain waktu disuatu tempat, direktur sedang mengobrol dengan pelatih Hyun Ji Seo.
“bagaimana menurut mu nona Hyun?” tanya direktur
“yang mungkin berpengaruh di Departemen Kesenian kota hanya sekolah seni kirin. Jika anda mengurus sekolah seni kirin, anda akan bisa membebaskan para siswa dari keharusan memenuhi 20 jam wajib belajar di kelas. Aku juga merasa demikian. Para kolega juga sudah bersiap memindahkan muridnya ke kirin,” jelas guru Hyun Ji Seo
“karena kewajiban 20 jam belajar di kelas mengganggu jadwal para idol, dengan masuk ke kirin tidak akan mengganggu jadwal tampil mereka dah hal ini sangat berarti sekali dengan kondisi kita saat ini,”kata direktur sambil berfikir.
“itulah maksud saya, jadi kenapa anda ragu?” tanya guru Ji Seo
“tapi kenapa kirin?”direktur berbalik bertanya
“tempat itu sudah tidak prestisius lagi,” jawab guru Ji Seo
“bukankah tempat itu sudah amburadul sekarang?”tanya direktur lagi.
“orang yang menjadi ketua yayasan disana dulu sekarang sedang mengembangkannya di luar negeri.

 
Akhirnya yayasan memegang kendali atas sekolah. Masalah mereka adalah menyerahkan segalanya kepada kepala sekolah yang baru. Akibat munculnya kepraktisan, mereka membuang semua kurikulum sekolah. Penampilan setandar dan notasi setandar. Yang sangat mendasar mereka hanya mengajar murid yang tidak menantang. Jadi bagaimana mereka bisa mengikuti jaman? Kirin menjadi sekolah kuno. Hanya dalam waktu 3 tahun semuanya menjadi rusak. Aku tidak yakin kalau itu yang diinginkan kepala sekolah Joo Jung Wan,” cerita guru Ji Seo.
“sampai sekolah mencapai titik tersebut, apakah para orang tua membiarkannya?”tanya direktur.
“jika mereka tidak suka, mereka bisa pergi. Hampir semua murid yang bagus telah meninggalkan sekolah. Bisa dikatakan hampir murid yang ada sekarang tidak bisa diharapkan lagi. Orang tua juga sudah tidak punya ketertarikan lagi,” terang guru Ji Soe kembali

 
Dilain tempat, Hye Sung sedang menemui ayahnya dirumah makan. Ayahnya adalah seorang pastur. Sebenarnya ayahnya tidak pernah setuju jika anaknya masuk kesekolahan seni. Ayahnya meminta Hae Sung untuk pulang tetapi ia tak mau. Hae Sung kemudian melarikan diri dari ayahnya. Dalam perjalanan Hae Sung bernyanyi dengan suara yang buruk. Ia jadi teringat dengan apa yang dikatakan oleh guru Ji Seo. Hal itu membuatnya sedih.

 
Keesokan paginya direktur bersama dengan JB mendatangi sekolah seni kirin.

Didalam sekolah Hae Sung mendekati Yoo Jin untuk meminta bantuan mengaransemenkan lagu yang telah ia buat. Hae sung pun memberikan uang sebagai imbalannya. Tetapi Yoo Jin tidak mau melakukannya karena dia tau bahwa lagu itu akan dikirim untuk lomba.


 
Direktur kemudian masuk kedalam ruangan kepala sekolah. Ternyata mereka sudah saling kenal sebelumnya sebagai seorang hyung dan dongsaeng (kakak dan adik). Direktur memberitahukan kepada kepala sekolah bahw sekarang sekolah seni kirin sudah diambil alih olehnya.

JB melihat-lihat sekolah seni kirin sendirian. Tak sengaja dia melihat Hae Sung yang sedang memohon-mohon kepada Yoo Jin untuk mengaransemenkan lagunya. Jb pun mengikuti mereka ke studio.

 
Setelah mendengar lagu yang dibuat oleh Hae Sung, Yoo Jin langsung berniat untuk pergi karena dia tidak suka dengan lagu itu. Dia juga menasehati Hae Sung bahwa menjadi idol bukan lah suatu yang patut diinginkan karena seorang idol akan lip sync jika tidak bisa bernyanyi dan akan buka baju jika tidak bisa menari. Orang yang tidak memiliki ketertarikan kepada musik tapi ingin terkenal dan hanya menuruti apa yang diperintahkan oleh orang lain bukanlah seorang manusia tetapi boneka dan hal itu sangat menjijikan.

 
JB yang memang sedari tadi mengikuti mereka secara diam-diam langsung berbalik badan dan merenungkan perkataan Yoo Jin.

 
JB tiba-tiba membayangkan kejadian beberapa tahun yang lalu. Ternyata dahulu dia mengikuti audisi masuk kirin bersama Yoo Jin. Mereka menyanyikan lagu yang sama untuk audisi dan juga sama-sama bernyanyi dengan iringan gitar.

 
Tapi ada yang tak sama yaitu Yoo Jin begitu keren dengan gayanya saat memainkan gitar dan suaranya begitu merdu. Sedangkan JB, untuk memetik gitar saja dia tak biasa, bisa dibilang dulu ia terlihat begitu cupu. Yoo Jin memberitahu Hae Sung bahwa JB yang selalu dipujanya menyanyikan lagu hasil plagiat. Yoo Jin menambahkan bahwa jika kita menyanyikan sebuah lagu kita harus mengetahui dulu lagu apa yang kita nyanyikan sebelum kita menyukainya.

 
Lalu JB datang dan membantu mengaransemen lagu milik Hye Sung tapi menurut Yoo Jin hasil aransemennya begitu sederhana. Akhirnya mereka beradu mulut dan bertengkar. Tanpa sengaja mikrofon yang ada didekat meja tersenggol oleh tangan Yoo Jin dan menyala sehingga percakapan mereka didengar oleh seluruh siswa.

 
Semua siswa langsung berlari kesumber suara karena mereka tahu bahwa itu adalah suara JB. Lagu yang diaransemen oleh JB dihapus oleh Yoo Jin. Mereka terus saja bertengkar sampai akhirnya Yoo Jin hendak memukul muka JB, tetapi Hae Sung menyandung kaki Yoo Jin. Jadilah Yoo Jin tersandung dan menabrak kaca. JB tersenyum dengan menatap Hyesung.

to be continue . . . .